10 Bahan Pakan Alternatif Untuk Pakan Ayam

Pakan ternak merupakan salah satu komponen yang banyak menyerap anggaran dalam beternak ayam. Biaya pakan ternak ayam rata-rata menghabiskan 70% dari total anggaran beternak ayam.

Untuk menekan anggaran pakan, kita bisa menggunakan pakan alternatif yang harga nya jauh lebih murah, mudah didapat dan gizinya tetap banyak. Pakan alternatif digunakan sebagai pengganti konsentrat yang harganya mahal.

Adapun bahan alternatif yang digunakan berupa bahan nabati dan hewani. Bahan nabati didapat dari alam dan bahan hewani didapat dari hewan.

Berikut ini akan kami jelaskan 10 bahan pakan alternatif untuk ayam yang bisa kita gunakan dalam beternak ayam, sehingga dapat menghemat pengeluaran :

1. Dedak halus

  • Dedak merupakan bahan pakan alternatif ayam yang didapat dari limbah penggilangan padi. Limbah tersebut harus di haluskan terlebih dahulu baru bisa untuk pakan ayam. Kandaungan limbah ini cukup banyak yaitu  10% – 15% protein,  15% lemak dan 12% serat kasar.

2. Jagung

  • Jagung adalah sumber pakan ternak yang berprotein tinggi dan bisa diformulasikan dengan bahan lain sehingga bisa menjadi pelet. Pakan ini juga sangat mudah ditemukan karna diindonesia banyak yang menanam.

3. Singkong

  • Singkong merupakan bahan dasar pembuatan pakan alternatif ayam. Produksi singkong Indonesia merupakan no 3 terbesar di dunia. Singkong memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga cocok untuk pakan alternatif ayam.

4. Tepung tulang

  • Tepung tulang digunakan untuk pakan alternatif ayam sebagai mineral. Tepung tulang mengandung 20% – 25% kalsium, 10% – 15% posphor,. Tepung tulang hanya sebagai pelengkap saja.

5. Tepung kerang

  • Sama hal nya dengan tepung tulang, tepung ini juga digunakan hanya untuk pelengkap saja, kandungan tepung kerang yaitu 35% kalsium.

Baca Juga :
Beternak bebek pedaging (klik disini)

6. Bungkil kelapa

  • Bungkil kelapa dihasilkan dari limbah pembuatan minyak kelapa, kandungan dalam bungkil kelapa yaitu 21% protein, dan kandunagn minyak 15% sehingga tidak dapat bertahan lama

7. Bekicot

  • Bekicot merupakan bahan pakan alternatif yang mudah didapatkan dan dibudidayakan. Pemberian pakan dengan bekicot dapat berupa daging basah maupun kering dalam bentuk tepung. Kandungan bekicot yaitu 55% – 65% protein sehingga cocok untuk pakan alternatif ayam.

8. Tepung udang

  • Tepung udang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu antara 40 – 50%. Tepung udang dihasilkan dari limbah industri pengolahan udang. Jika bagian kepala dan kaki diolah maka kualitas gizinya pun akan lebih baik sabgai pakan alternatif ayam.

9. Tepung ikan

  • Tepung ikan memiliki kandungan protein yang tinggi dan disailkan dari limbah pengolahan ikan yang tidak terpakai. Kandungan protein pada tepung ikan mencapai 50%. Selain sebagai sumber protein, tepung ikan juga memiliki kandungan asam amino yang baik, vitamin dan mineral yang cukup tinggi, sehingga harganya pun cukup relatif mahal akan tetapi penggunaan tepung ikan untuk pakan alternatif cukup 10% saja.

10. Bungkil kedelai

  • Yang terakhir adalah bungkil kedelai, bungkil kedelai berasal dari limbah pembuatan minyak kedelai . kandungan protein bungkil kedelai adalah 43% sehingga untuk pemberian pakan alternatif ayam tidak lebih dari 40%. Selain itu tidak dianjurkan  memberi pakan ayam dalam bentuk kedelai mentah karna mengandung trypsin yang tidak baik untuk ayam.

Selain bahan-bahan diatas, kita juga bisa membuat pakan alternatif berupa pakan fermentasi dan kami punya bahan yang ampuh untuk fermentasi pakan ternak yaitu Ranica MSG 3

Ranica MSG 3

Produk Diatas Dapat Dipesan Melalui Market Place Berikut ini :


Berikut ini cara membuat pakan fermentasi untuk ternak dengan bantuan Ranica MSG 3

  • Bahan baku pakan (limbah sayuran, limbah pertanian, rumput dll) bisa menggunakan salah satu atau campur, sebanyak 20 kg dicacah menjadi ukuran kecil sekitar 4 cm
  • Siapkan larutan fermentasi 10 ml RANICA MSG 3 ditambah 1 liter air bersih
  • Siapkan 2,5 kg bekatul
  • Campurkan ke semua bahan menjadi satu dan aduk rata
  • Tutup tempat pembuatan dan diamkan selama 3 jam
  • Apabila sudah jadi bisa langsung diberikan ke ternak
  • *Catatan khusus untuk fermentasi menggunakan eceng gondok diamkan selama 3 hari.

Demikian artikel ini kami buat, semoga bermanfaat.. Aamiin.

SALAM ORGANIK!!!

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *