12 Ramuan Alami Pengendali Hama Tanaman

Pestisida nabati dapat membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :

  • merusak perkembangan telur,larva dan pupa
  • menghambat pergantian kulit
  • mengganggu komunikasi serangga
  • menyebabkan serangga menolak makan
  • menghambat reproduksi serangga betina
  • mengurangi nafsu makan
  • memblokir kemampuan makan serangga
  • mengusir serangga
  • menghambat perkembangan patogen penyakit.

Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan pestisida nabati adalah :

  • murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani
  • relatif aman terhadap lingkungan
  • tidak menyebabkan keracunan pada tanaman
  • sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama
  • kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain
  • menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia 

Kelemahannya adalah :

  • daya kerjanya relatif lambat
  • tidak membunuh jasad sasaran secara langsung
  • tidak tahan terhadap sinar matahari
  • kurang praktis
  • tidak tahan disimpan
  • kadang-kadang harus disemprotkan berulang-ulang

Berikut ini akan kami smapaikan 12 ramuan alami pengendali hama tanaman yang bisa kita buat sendiri di rumah dan juga tentunya rama lingkungan.

1. Pengendalian ulat pada tanaman padi

Bahan: tanaman sere (seluruh bagian) 250 gram, Air 4 gelas.
Cara membuat: tanaman sere ditumbuk sampai halus ditambahkan air 4 gelas, kemudian disaring.
Cara pemakaian: larutan dicampur dengan 13 liter air. Semprotkan pada tanaman padi yang terserang ulat (hama putih, penggulung daun, penggerek batang). Untuk penggerek batang satu minggu setelah dijumpai adanya telur.

2. Pengendalian ulat grayak dan wereng

Bahan: Daun sirsat segar 250 gram, air ½ liter.
Cara membuat: daun sirsat  ditumbuk halus ditambah air kemudian disaring.
Pemakaian: campur larutan air sirsat dengan 14 liter air kemudian semprot pada tanaman yang terserang hama.

3. Mengendalikan hama wereng

Bahan: kecubung 2 butir, jenu 1 kilogram.
Cara membuat: kedua bahan direbus dengan air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara penggunaan: setiap 1 liter air rebusan dicampur dengan 16 liter air. Semprotkan pada tanaman yang terserang hama wereng.

4. Mengendalikan ulat grayak, ulat lain dan serangga

Bahan: Daun gamal segenggam (1 kilogram), 5 liter air, 250 mg tembakau rokok (sudah dirokok).
Cara membuat: pucuk daun gamal ditumbuk halus. Campur dengan air kemudian di rebus. Dinginkan, tambahkan tembakau dan diaduk hingga air hingga berubah menjadi agak kehitaman/kemerahan.
Cara penggunaan: setiap 250 cc air larutan dicampur dengan 10 liter air. Gunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman.

5. Hama walang sangit

Bahan: brotowali 1 kilogram, kecubung 2 butir, Air 1 liter. Cara membuat: Brotowoli dan kecubung direbus dengan 1 liter air. Air rebusan disaring. Campur larutan dengan 16 liter air. Gunakan untuk mengendalikan hama walang sangit yang menyerang tanaman. Penyemprotan pada pagi dan sore hari.

6. Ramuan untuk mengendalikan Trips, Aphid, dan Kutu daun

Bahan: Daun pamor-pamor 2,5 kilogram, deterjen 5 gram, air 7,5 liter.
Cara membuat : daun pamor-pamor ditumbuk (blender) sampai halus, kemudian tambahkan air (konsentrasi 25 %) dan permentasikan selama 1 hari. Kemudian saring ekstraknya dan tambahkan diterjen. Semprotkan pada tanaman.

Baca Juga :
Pestisida Nabati (klik disini)

7. Pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap

Bahan: Daun mimba 1 kilogram, umbi gadung 2 buah, detergen 10 gram dan air 20 liter.

Cara membuat:
Tumbuk halus daun mimba dan umbi gadung, tambahkan air dan detergen, aduk sampai rata. Diamkan rendaman tersebut selama semalam. Saring larutan hasil rendaman dengan kain halus. Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.

8. Pengendalian hama keong emas

Proses pembuatan:

a. Belah batang pepaya menjadi beberapa bagian, ukurannya tidak terlalu kecil agar bisa digunakan sebagai wadah daun pepaya. Apabila tidak ada batang pepaya bisa juga digunakan daun papaya ataupun kayu.

b.  Hancurkan daun pepaya menggunakan tangan, lalu letakkan di atas batang pepaya/kayu.

c.  Letakkan umpan  dengan jarak 1 meter atau tergantung dari persebaran keong mas.

d. Umpan batang pepaya diletakkan pada sore hari sehingga pada pagi harinya, keong mas dapat segera di pungut.

9. Untuk Mengendalikan Hama Secara Umum

Bahan : Daun mimba 8 kilogram, lengkuas 6 kilogram, serai 6 kilogram, deterjen 20 gram, air 80 liter.             

Cara membuat : Daun mimba, lengkuas, dan serai ditumbuk halus, dicampur dengan diterjen/sabun colek lalu tambahkan air 20 liter diaduk sampai merata, direndam selama 24 jam. Kemudian larutan tersebut disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 60 liter air, semprotkan pada tanaman. Bisa untuk luas areal 1 hektar.

10. Ramuan untuk Mengendalikan Hama Belalang dan Ulat

Bahan : Daun Sirsak 50 lembar, daun tembakau 1 genggam, Deterjen/sabun colek 20 gr. Air 20 liter.
Cara membuat : Daun sirsak dan tembakau ditumbuk halus. Tambahkan deterjen/sabun colek aduk dengan 20 liter air, endapkan 24 jam. Disaring dengan kain halus dan diencerkan dengan 50 -60 liter air, aplikasinya dengan cara disemprotkan.

11. Ramuan untuk Mengendalikan” Hama Wereng Coklat, Penggerek Batang dan Nematoda

Bahan: Biji mimba 50 gr, Alkohol 10 cc, Air 1 liter.

Cara membuat : Biji mimba ditumbuk halus dan diaduk dengan alkohol, encerkan dengan air, endapkan selama 24 jam, saring. Semprotkan pada tanaman yang terserang.

12. Ramuan untuk Mengendalikan Tikus

Bahan : Umbi gadung racun 1 kg, Dedak padi 10 kg, Tepung ikan 1 ons, Kemiri sedikit, air sedikit. Cara membuat: Umbi gadung dikupas dan dihaluskan, semua bahan dicampurkan tambah air untuk dibuat pelet. Sebarkan pelet dipematang sawah/sarang tikus.

Bahan : Jengkol matang 1 kg, air 2 liter. Cara membuat : Buah jengkol ditebar dibeberapa titik dekat tanaman atau di depan lubang sarang tikus. Cara lain buat ekstrak dari 1 kg buah jengkol yang direndam dalam 2 liter air selama 2 hari. Semprotkan ekstrak itu ke areal sawah. Bau tajam jengkol membuat satwa pengerat itu enggan memasuki areal sawah selama 2-4 minggu.

Demikian ulasan yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat

SALAM ORGANIK!!!

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *