BENIH-PADI-UNGGUL-CIPUTRI

Salah satu faktor keberhasilan dalam usaha budidaya padi adalah penggunaan benih padi unggul yang dapat menghasilkan gabah dengan tonase tinggi. Salah satu benih padi unggul Ciputri potensi 12 ton/ha dengan beberapa keunggulannya menjadikan padi Ciputri (Ciherang Malai Panjang) layak untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil panen petani padi. Kemampuan untuk menghasilkan tonase tinggi saja tentu tidak dapat menjadi satu-satunya syarat agar jenis padi dapat dikategorikan jenis padi unggul. Salah satu jenis padi galur terbaru dengan potensi hasil tinggi dengan berbagai keunggulan. Oke, berikut deskripsi padi Ciputri selengkapnya.

A. Deskripsi Padi Ciputri

Padi Ciputri merupakan jenis padi galur yang diseleksi atau dihasilkan dari mutasi genetik (Simpangan Genetik) dari varietas padi Ciherang yang dimuliakan oleh beliau Bapak Moh. Syahron. Adapun lokasi pengembangan padi Ciputri dilakukan di daerah Majalengka Jawa Barat pada musim kemarau tahun 2021 kemarin.

B. Potensi hasil padi ciputri

Potensi hasil Padi Ciputri tergolong sangat tinggi, sebelum dilakukan pengembangan di Majalengka, padi Ciputri ini sudah diuji coba di daerah Indramayu dengan luas lahan 25 meter persegi. Nah, dari hasil uji coba tersebut didapatkan Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 30 kg. Artinya, jika dikoversikan ke luasan 1 hektar maka diperoleh angka 12 Ton/Ha. Potensi ini adalah hitungan matematika manusia yang tentu masih banyak hal yang harus dilakukan untuk bisa mencapainya. Seperti bagaimana metode menanam padi yang baik dan benar, kemudian bagaimana pola pemupukan yang tepat dan seperti apa teknik pengendalian hama maupun penyakit pada tanaman padi. Kalaupun usaha kita sudah maksimal dan hasil panen segitu-gitu saja ya itu lah keterbatasan manusia. Seberapapun hasilnya itulah rizki yang harus kita terima sebagai kuasaNya.

Usia Panen Padi Ciputri yaitu 85-90 hari setelah tanam (HST). Usia ini tentu tak jauh beda dengan usia panen padi ciherang yang mewarisikan karakternya kepada padi Ciputri. Usia panen padi Ciputri direntang usia 85-90 HST ini bergantung kapan musim tanamnya. Jika ditanam pada musim kemarau bisa dipanen 85 HST dan ketika ditanam pada musim penghujan maka usianya bisa mencapai 90 HST.

C. Keunggulan Padi Ciputri

Karakter Gabah dan Beras Padi Ciputri yaitu memiliki ukuran gabah yang panjang (tidak bulat), dengan bentuk ramping dan bisa dikatakan sama persis dengan bentuk gabah dari padi Ciherang. Dengan sekam atau kulit gabah tipis maka padi Ciputri tentu menjadikannya unggul karena banyak petani yang mengidolakan jenis padi dengan kulit gabah yang tipis. Selain itu pembeli gabahpun juga menggemari karakater kulit gabah yang tipis ini. Beras dari padi Ciputri ini adalah benih (tidak ada noktah putih), dengan nasi pulen dan tidak terlalu lengket.

Tinggi tanaman padi Ciputri berkisar antara 90-110 cm, dengan ukuran batang besar. Dengan vigor tanaman yang tidak begitu tinggi serta ukuran batang besar ini menjadikan padi Ciputri unggul dalam hal kekokohan (tahan rebah). Apalagi jika kita akan menanam padi tersebut pada musim penghujan maka Padi Ciputri sangan rekomended karena memiliki keunggulan yaitu tahan rebah. Anakan produktif padi Ciputri bisa mencapai 50 anakan dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm. Untuk mencapai anakan padi yang banyak dan produktif maka Pandu Farm sarankan untuk melakukan pindah tanam ketika usia benih masih dibawah 20 Hari Setelah Sebar (HSS).

Bentuk dan warna daun padi Ciputri yaitu memiliki bentuk daun yang tegak, daun padi Ciputri berukuran sedikit kecil (daun tidak lebar) sementara kebanyakan padi galur cenderung berdaun lebar. Adapun warna daun padi ciputri yaitu hijau gelap seperti varietas padi Inpari 32 dan ketika memasuki fase generatif warna daunnya hijau tua. Dengan karakter daun seperti ini menjadikan padi Ciputri unggul dalam hal memaksimalkan proses fotosintesis dan memfokuskan energi yang dihasilkan kepada pengisian bulir ketika sudah masuk fase pengisian bulir. Khusus mengenai ukuran daun yang tidak lebar ini menjadikan padi galur Ciputri unggul dari jenis padi galur lainnya karena biasanya ukuran daun seperti ini hanya dimiliki oleh jenis-jenis padi yang sudah masuk varietas sementara padi Ciputri masih berstatus Galur.

Ukuran malai dan jumlah bulir padi Ciputri termasuk panjang ukurang malainya. Sedangkan jumlah bulir per malai bisa mencapai 400 bulir. Selain memiliki karakter malai yang panjang dengan jumlah bulir yang banyak, padi Ciputri juga memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pengisian bulir pada saat fase pengisian-pemasakan.

Nah, dari hasil uji dan pengembangan, hebatnya padi Ciputri ini ternyata tidak hanya unggul dalam hal kecepatan pengisian bulir, tapi juga pengisian bulirnya pun bisa sampai pangkal. Keunggulan dalam hal kecepatan pengisian dan juga bisa maksimal terisi sampai pangkal, dengan ukurang malai yang panjang dan jumlah bulir permalai mencapai 400 bulir ini maka Padi Ciputri ini sangat unggul jika dibandingkan dengan jenis-jenis padi lain yang juga memiliki ukuran malai panjang, bulir banyak, namun kebanyakan pengisian tak bisa sampai pangkal. Kelebihan lainnya yang dimiliki padi ciputri adalah tahan pada kondisi lahan yang kering (kurang air). Dengan sifat/karakter tahan kekeringan ini maka padi Ciputri tidak hanya cocok untuk musim hujan saja tapi juga cocok untuk musim kemarau.

UNTUK MELIHAT KONTEN MENARIK TENTANG PERTANIAN (KLIK SINI)

BACA JUGA DISINI : Pemprov Jatim Wujudkan Kedaulatan Pangan (KLIK SINI)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *