budidaya bayam organik
Penjelasan

Secara metode, budidaya bayam organik dan non organik hampir sama. Perbedaan nya terletak pada pemupukan nya saja, sedangkan untuk pengendalian hama sama biasanya dengan memperbaiki kesehatan tanaman, menjaga kebersihan kebun dan pengairan nya.

Di Indonesia sendiri dikenal ada 2 jenis bayam yaitu:
A. Bayam cabut

terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap .

B. Bayam Raja

Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.

Berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya bayam organik, untuk jenis bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.

* Penyiapan benih bayam

Benih bayam berupa biji yang diambil pada tanaman bayam yang sudah tua yang berumur sekitar 3 bulan.

Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan benih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg per hektar, sangat tergantung pada keterampilan menebar.

* Pengolahan lahan budidaya bayam organik

Pertama-tama haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedangan satu meter dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm. Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.

Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah pH kurang dari enam sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per hektar. Apabila pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton per hektar lalu diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.

* Penebaran benih bayam

Dalam budidaya bayam biasanya dilakukan dengan penebaran benih, penebaran benih bayam akan lebih baik jika kepadatan 0,5-1 gram per meter persegi

* Perawatan budidaya bayam

Perawatan bayam yang paling penting adalah pengaturan air, lakukan penyiraman 2kali sehari setelah benih di tebar sampai berkecambah pada saat musim kemarau.
setelah berkecambah, siangi rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam karna dapat mengganggu pertumbuhan kecambah bayam.

Baca juga :
Zat Pengatur Tumbuh (klik disini)
Hormon Sitokinin (klik disini)

Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya bayam, yaitu
ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih.
Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur
Pada usia 2 minggu, jika daun bayam terlihat menguning lakukan pemupukan tambahan, bisa menggunakan kompos kotoran ayam yang telah matang.

* Panen dan pasca panen

Pada tanaman bayam dapat di panen saat umur 20 hari setelah tanam, rata2 dalam 1 hektar dapat menghasilkan 20 ton.
Pada bayam potong dipanen antara umur 1-1,5 bulan dengan interval pemerikan 1 seminggu sekali.
Setelah dipanen, sortir dan cuci tanaman. Sebelum dikirim, ikat bayam dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digabung jadi satu. Simpan hasil panen bayam di tempat yang teduh karna bayam salah satu jenis tanaman yang mudah layu.

Bagikan :

2 Balas ke “Budidaya Bayam Organik”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *