budidaya-belut-dengan-air-bersih

MORFOLOGI BELUT

Budidaya belut untuk segmen pembesaran biasanya menggunakan bibit belut berukuran panjang 10-12 cm. Bibit sebesar ini memerlukan waktu pemeliharaan sekitar 3-4 bulan, hingga siap konsumsi. Untuk pasar ekspor yang menghendaki ukuran lebih besar, waktu pemeliharaan bisa mencapai 6 bulan.

Belut merupakan ikan yang tidak bersirip. Sirip dada, punggung, dan sirip dubur telah berubah menjadi sembulan kulit yang tidak berjari-jari. Badan belut bulat panjang menyerupai ular, kulitnya licin berlendir, mata kecil hamper tertutup oleh kulit, giginya kecil runcing membentuk kerucut, bibir berupa lipatan kulit yang lebar, tidak bersirip perut dan tidak bersisik. Letak dubur jauh ke belakang dada. Belut mempunyai ciri khas kelamin Progynes Hermaprodyte atau dapat berubah-ubah. Alat pernafasan tambahan ini berupa kulit tipis yang penuh dengan lendir terdapat pada rongga mulut.

TAKSONOMI BELUT

Belut Sawah merupakan jenis ikan air tawar dari famili Synbranchidae dan tergolong ordo Synbranchordae, yaitu jenis ikan yang tak bersirip atau anggota tubuh lain untuk bergerak (Satwono, 2003). Berikut tata nama Ikan belut menurut ilmu Taksonomi:

Kingdom :  Animalia

Phylum :  Chordata

Kelas :  Pisces

Sub klas :  Teleostei

Ordo        :  Synbranchoidae

Famili :  Synbranchidae

Genus :  Monopterus

Species :  Monopterus albus

Sinonim :  Fluta alba (Zeuiew), Monopterus javanensis

SIFAT DAN KEBIASAAN HIDUP

Belut sawah merupakan jenis ikan air tawar yang hidupnya memerlukan sedikit air dan tanah halus atau lumpur untuk hidup dan tumbuh berkembang biak, belut berbeda dengan jenis ikan air tawar lainnya yang media hidupnya cukup dengan air saja. Lalu mengapa belut sawah memerlukan  media tanah halus atau lumpur dan apa saja sifat dan kebiasaannya?

1.Belut memerlukan pengaman untuk tubuhnya dari segala pemangsa dan cuaca dengan memendamkan tubuhnya ke dalam tanah halus atau  lumpur,

2.Belut tidak mempunyai sisik dan sirip sehingga mudah terluka,

3.Belut akan keluar dari lubangnya serta menjadi aktif dan kanibal, apabila merasa terlalu lapar atau jika sedang mencari pasangan untuk melakukan perkawinan sesuai masa pertumbuhannya,

4. Belut biasanya akan ramai keluar dari lubangnya pada saat setelah sore hari, turun hujan dan malamnya gelap kecuali pada saat bulan purnama atau dalam keadaan terang dan pada saat musim perkawinan,

BUDIDAYA BELUT

Belut merupakan hewan yang mempunyai dua sistem pernapasan yang bisa membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut. Meski dalam habitat aslinya berada di tempat berlumpur, cara budidaya belut tidak harus menggunakan media lumpur. Namun juga bisa menggunakan air bersih di kolam biasa.

Tetapi ada beberapa kelamahan dari cara budidaya belut tanpa lumpur ini.

Selain kelemahan, cara budidaya belut ini memiliki keuntungan memudahkan untuk mengontrol belut ketika terserang penyakit. Dan memudahkan petani belut untuk menurunkan intensitas terjadinya kanibalisme antar belut.

Kali ini kami akan menguraikan tentang budidaya pembesaran. Mulai dari pemilihan bibit hingga pemanenan. Semoga bermanfaat.

Memilih bibit belut

Bibit untuk budidaya belut bisa didapatkan dari hasil tangkapan atau hasil budidaya.

Keduanya memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing.

Bibit hasil tangkapan memiliki beberapa kekurangan, seperti ukuran yang tidak seragam dan adanya kemungkinan trauma karena metode penangkapan. Kelebihan bibit hasil tangkapan adalah rasanya lebih gurih sehingga harga jualnya lebih baik.

Kekurangan bibit hasil budidaya harga jualnya biasanya lebih rendah dari belut tangkapan. Sedangkan kelebihannya ukuran bibit lebih seragam, bisa tersedia dalam jumlah banyak, dan kontinuitasnya terjamin. Selain itu, bibit hasil budidaya memiliki daya tumbuh yang relatif sama karena biasanya berasal dari induk yang seragam.

Bibit belut hasil budidaya diperoleh dengan cara memijahkan belut jantan dengan betina secara alami. Sejauh ini di Indonesia belum ada pemijahan buatan (seperti suntik hormon) untuk belut. Bibit yang baik untuk budidaya belut hendaknya memiliki kriteria berikut:

Ukurannya seragam.

Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.

Tidak cacat atau luka secara fisik.

Bebas dari penyakit.

Persiapan Kolam : Ini adalah langkah awal untuk memulai budidaya belut tanpa lumpur.. Jika kamu menggunakan kolam dari tembok semen maka kamu harus merendam kolam terlebih dahulu sampai keluar lumut. Hal ini karena belut sensitif terhadap bau semen yang baru kering.

Pengaturan Air : Air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap pekembangan belut. Tambahkan aerator untuk sirkulasi air supaya oksigen pada air terjaga, Jangan gunakan air yang terdapat kandungan kaporit atau bahan kimia lainnya.

Penebaran Bibit : Bibit dari tangkapan alam atau sawah harus di sortir dan karantina terlebih dahulu untuk menghindari penyakit yang terbawa dari sawah.

Pemberian Pakan : Pakan belut terdiri dari dua jenis yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami contohnya cacing tanah, keong mas, ikan-ikan kecil, plankton, dan cacing surtra, Pakan buatan seperti pelet atau pur yang tersedia di toko ikan.

Perawatan Belut : Kebersihan atau sanitasi kolam harus tetap terjaga, karena lendir dan sisa pakan belut dapat mengotori air kolam. Ganti air kolam dalam intensitas 3-4 hari sekali.

Panen : Panen dapat dilakukan ketika belut sudah berumur sekitar 3 bulan sejak tebar. Panennya pun sangat mudah, kalian dapat menguras kolam atau langsung menjaring belutnya.

Semoga bermanfaat buat kalian yang akan memulai usaha belut. Terima kasih.

BACA JUGA : Cara Mensterilkan Kolam Ikan dengan Mudah, Cepat, dan Hemat Biaya (klik disini)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *