Budidaya kelinci pedaging dapat menjadi sebuah peluang usaha bagi pemula yang ingin bergelut di dunia bisnis. Selain modalnya yang kecil, budi daya hewan mamalia ini juga dijamin menguntungkan. Mungkin banyak orang menyangka kelinci hanya dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan saja. Namun ternyata, hewan yang satu ini dapat kamu budi dayakan dan jadikan sebagai ladang usaha.
Kelinci adalah hewan yang mudah beradaptasi, mudah dijinakkan, dan dapat berkembang biak dengan cepat. Ketiga faktor tersebut membuat banyak orang tertarik untuk memulai ternak kelinci, terutama ternak kelinci pedaging.
Jenis-jenis Kelinci Pedaging untuk Budidaya
Sebelum membahas budidaya ternak kelinci pedaging lebih dalam, kalian harus tahu dulu kalau ada 2 jenis kelinci pedaging yang mana keduanya memiliki bobot berbeda dan berpotensi mendatangkan untung besar.
1. New Zealand White
Meski menyandang nama new zealand, namun kelinci ini ternyata berasal dari Amerika akibat perkawinan silang dengan ras flemish giant. New zealand white memiliki warna bulu putih albino dengan berat mencapai 5 kilogram. Jenis kelinci pedaging yang satu ini sangat cocok untuk bisnis budidaya ternak kelinci, karena perkembangbiakannya yang pesat, rata-rata sekitar 10 hingga 12 anak dalam satu kali melahirkan.
2. Flemish Giant
Jenis kelinci pedaging selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk budidaya ternak adalah flemish giant. Kelinci yang satu ini memiliki ciri-ciri yaitu warna bulu beragam dan bentuk tubuh yang panjang serta bertelinga lebar. Beratnya bisa mencapai 10 kg. Namun saat ini jenis kelinci tersebut sukar ditemukan di Indonesia, sehingga untuk memulai budidaya ternak kelinci flemish giant, kamu bisa mengawinkannya dengan jenis kelinci yang lain, salah satunya yakni kelinci new zealand white.
Cara Budidaya Ternak Kelinci Pedaging
Nah, kalau sudah tahu kedua jenis kelinci pedaging, kini saatnya kita membahas budidaya ternak kelinci pedaging yang sangat mudah dan simple untuk kalian terapkan. Berikut penjelesan lengkapnya.
1. Memilih indukan kelinci pedaging
Langkah awal untuk memulai budidaya ternak kelinci pedaging adalah memilih indukan yang berkualitas. Hal ini jelas berpengaruh untuk keberlangsungan budidaya yang dilakukan.
Untuk mendapatkan indukan kelinci tersebut, kamu harus benar-benar memperhatikan bibit ternak yang akan dibeli, yakni memiliki berat tubuh minimal 4 kg untuk kelinci betina dan 3 kg untuk kelinci jantan, warna mata cerah, bulu bersih, pinggul bulat, serta lincah geraknya.
2. Persiapan kandang kelinci pedaging
Selanjutnya, persiapkan kandang yang layak dan nyaman untuk dihuni oleh kelinci pedaging. Namun sebelum itu, pastikan lokasi budidaya ternak kelinci pedaging jauh dari ingar-bingar perkotaan. Karena kelinci jenis ini lebih menyukai tempat yang memiliki sirkulasi udara baik, kira-kira sekitar 21 derajat Celcius.
Untuk kandang, kamu bisa membuatnya dari kayu ataupun bambu dengan panjang 200 cm dan lebar 70 cm untuk menampung kelinci sebanyak 10 hingga 12 ekor tergantung dari jenis kelaminnya sendiri. Selain itu, jangan pernah menggabungkan kelinci jantan dan betina pada satu kandang yang sama, guna menghindari perkawinan dini dalam budidaya ini.
Setidaknya ada 3 jenis kandang yang biasa digunakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging, meliputi:
Kandang tipe postal
Kandang untuk budidaya ternak kelinci pedaging ini tidak terlalu berpengaruh khususnya untuk proses pertumbuhan kelinci. Karena kandang postal umumnya dibuat untuk anak kelinci pedaging yang akan berhenti di sapih oleh induknya dan untuk proses perkawinan kelinci.
Kandang tipe baterai
Berbeda dari kandang tipe postal, kandang baterai justru disarankan untuk peternak yang ingin melakukan tahap pembesaran kelinci. Kandang ini biasanya dibuat bertingkat dengan bambu atau ram kawat, dimana ukuran kandangnya sekitar 60×40 cm, tergantung dari jenis dan bentuk tubuh kelinci.
Kandang tipe ranch (terbuka)
Kandang tipe ranch biasa digunakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging, yang mana bentuk kandangnya sangat sederhana, yaitu hanya perlu memasang pagar bambu berukuran 1 meter.
Dalam areal kandang, kamu harus menyediakan minuman dan pakan untuk kelinci. Selain itu, areal kandang juga harus dibersihkan 2 kali dalam seminggu dan usahakan untuk selalu menjaga suhu dalam kandang, jangan sampai terlalu lembab. Karena kelinci lebih menyukai kondisi kering.
3. Pengelolaan pakan untuk kelinci pedaging
Pemberian pakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging dapat dikatakan sedikit berbeda dari biasanya. Terlebih jika tujuan utama kamu melakukan budidaya ini untuk menjual kembali dagingnya.
Kamu bisa menambahkan sedikit nutrisi seperti piterna dan hormonik ke dalam pellet atau makanan khusus kelinci pedaging. Berikan secara rutin 2 kali sehari, di saat pagi dan sore hari.
4. Cara mengembang biakan kelinci pedaging
Langkah selanjutnya dalam budidaya ternak kelinci adalah melakukan perkawinan, dimana idealnya perkawinan kelinci pedaging jantan dan betina baru bisa dilakukan saat si jantan berusia 8 bulan dan betina 6 bulan. Hal ini guna menghindari risiko perkawinan dini yang dapat mengancam kegagalan reproduksi.
Proses perkawinan kelinci pedaging cukup unik, yang mana bisa dilakukan saat pagi ataupun sore hari dengan memasukan kelinci betina ke dalam kandang kelinci jantan.
Setelah mereka melakukan satu kali perkawinan, keluarkan kelinci betina untuk beristirahat sekitar 10 hingga 15 menit dahulu. Lalu, kawinkan kembali kelinci betina dan jantan, sampai sang betina sudah tidak ingin melakukannya lagi, dan kembalikan sang betina ke dalam kandang semulanya.
5. Perawatan anak kelinci pedaging
Setelah anak-anak kelinci pedaging lahir, kamu bisa melakukan perawatannya dengan cara menjaga kandang tersebut selalu bersih dan hangat. Berikan makanan bergizi seperti wortel dan sayuran lainnya yang telah dihancurkan. Tambahkan pula sedikit nutrisi ke dalam makanannya untuk menunjang tumbuh kembang anak kelinci pedaging.
6. Kelinci pedaging siap dipanen
Langkah terakhir dalam budidaya ternak kelinci adalah proses pemanenan. Proses ini bisa dilakukan saat kelinci telah memasuki usia 3 sampai 4 bulan dengan patokan harga jual sekitar Rp 80 ribu. Umumnya, proses panen kelinci dilakukan 4 kali dalam setahun, yang mana kelinci betina dapat menghasilkan 6 ekor anak.
Baca juga : Jenis Tanaman Air Pembersih Kolam Ikan (Klik Disini)