Sebagai penyangga pangan di Sulawesi Selatan khususnya di Kab.Barru potensi lahan sawah dan lahan kering yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman pangan khususnya padi semakin berkurangnya potensi lahan sawah karena alih fungsi lahan, maka pengembangan dan peningkatan produksi pangan diarahkan dengan memanfaatkan lahan kering yang ada di Dusun Pallae Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru. Lahan kering merupakan salah satu sumber daya lahan yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan.
Varietas yang ditanam di lahan kering di Dusun Pallae Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru adalah varietas Ciliung dan Situbagendit. Hasil ubinan untuk varietas Situbagendit adalah 4,7 kg dan varietas Ciliung hasil ubinannya adalah 5,6 kg. Padi gogo memerlukan air sepanjang pertumbuhannya dan kebutuhan air yang diharapkan adalah hanya mengandalkan curah hujan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun. Penanaman padi dimulai pada awal musim hujan atau sekitar bulan Nopember. Ketinggian tempat yang ada di dusun Pallae Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kab.Barru adalah 0-650 meter dpl. Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan, angin sangat berpengaruh untuk penyerbukan dan pembuahan. Padi di lahan kering dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jensi tanah tidak begitu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, sedangkan yang lebih berpengaruh adalah tingkat kesuburan tanah karena tingkat kesuburan tanah yang ada di dusun Pallae Desa lampoko Kec.Balusu Kab.Barru adalah sangat cocok sehingga produksi dapat mencapai antara 7,5 ton/ha sampai 8,9 ton/ha.
Pengolahan tanah untuk pertanaman padi gogo dimulai sebelum atau menjelang musim penghujan. Pengolahan tanah dilakukan sesuai kondisi lahan. Pada prinsipnya pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman, yaitu menciptakan keseimbangan antara padatan, aerasi dan kelembaban tanah. Langkah-Langkag pengolahan tanah adalah sebagai berikut :
Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan rumput sambil memperbaiki pematang dan saluran drainase.
Tanah dibajak dua kali pada kedalaman 25-30 cm, tanah dibalik.
Pemupukan organik diberikan pada waktu pembajakan yang kedua sebanyak 20 ton/ha.
Untuk menghaluskan tanah, tanah digaru lalu diratakan.
Tanah dibiarkan sampai hujan turun.
A. Penanaman
Sistim penanaman yang dilakukan oleh kanggota kelompok Pemuda Tani saro Mase pallae adalah dengan cara tanam sistim tugal.
Pada cara tanam ini lahan yang sudah siap dibuat lubang-lubang tanam dengan menggunakan tugal. Pada umumnya untuk pertanaman padi gogo menggunakan jarak tanam 20 x 20 cm.
Setelah lubang bekas tugal terbentuk kemudian 2-3 butir benih dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam dan selanjutnya ditutup kembali dengan tanah, kegiatan penanaman padi ladang yang dilakukan oleh pemuda tani yang ada di Pallae desa Lampoko adalah benih langsung ditanaman tanpa ada perlakuan pada benih.
Pada cara tanam dengan tugal ini kebutuhan benihnya sekitar 30 kg/ha, dan perawatan tanaman akan lebih mudah. Oleh karena itu cara ini yang paling banyak dipraktekkan oleh petani meskipun memerlukan tenaga kerja tanam lebih banyak dibandingkan cara sebat atau alur. Jarak tanam atau jarak antar larik dan jumlah benih/lubang/ha sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan kualitas benih yang ditanam. Semakin subur tanah, jarak tanam dapat semakin rapat.
Demikian pula, semakin baik kualitas benih, maka semakin sedikit jumlah benih yang diperlukan. Jarak tanam, jumlah benih dan cara tanam dapat berpengaruh terhadap hasil padi gogo di lahan kering.
B. Penyiangan
Dilakukan secara mekanis dengan cangkul kecil, sabit atau dengan tangan waktu tanaman berumur 3-4 minggu dan 8 minggu. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.
C. Pemupukan
Pupuk yang digunakan dalam budidaya padi gogo sebaiknya dikombinasikan antara pupuk organik dan pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik (pupuk kandang atau kompos), dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Sedangkan pemberian pupuk anorganik yang dapat menyediakan hara dalam waktu cepat, pada dosis yang sesuai kebutuhan tanaman berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan hasil.
Pupuk organik diaplikasikan pada saat penyiapan lahan. Pupuk ini dipakai untuk meningkatkan kandungan C organik tanah dan meningkatkan kehidupan mikroorganisme tanah. Dosis pupuk pada pertanaman padi gogo harus disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanahnya. Jenis pupuk anorganik yang diberikan berupa 150-200 kg/ha Urea, 75 kg/ha TSP dan 50 kg/ha KCl. Pupuk TSP dan KCl diberikan saat tanam dan urea pada 3-4 minggu dan 8 minggu setelah tanam. Pupuk urea, TSP maupun KCl sebaiknya diberikan dalam alur atau ditugal kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah kehilangan unsurnya.
D.Panen
Umur panen padi gogo bervariasi tergantung varietas dan lingkungan tumbuh. Panen sebaiknya dilakukan pada fase masak panen yang dicirikan dengan kenampakkan >90% gabah sudah menguning (33-36 hari setelah berbunga), bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau dan kadar air gabah 21-26 %.
Panen yang dilakukan pada fase masak lewat panen, yaitu pada saat jerami mulai mengering, pangkal mulai patah, dapat mengakibatkan banyak gabah yang rontok saat dipanen. Sebelum pemanenan, dilakukan pengeringan sawah 7-10 hari sebelum panen, gunakan sabit tajam untuk memotong pangkal batang, simpan hasil panen di suatu wadah atau tempat yang dialasi.
UNTUK MEMBELI BENIH PADI UNGGUL (KLIK SINI)
BACA JUGA DISINI : 8 Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan (KLIK SINI)