Ikan sepat dengan nama latin Trichopodus trichopterus ini juga sering disebut dengan ikan labirin karena sistem pernafasan ikan ini berbentuk lipatan membran yang menutup tulang sehingga membuat bentuknya seperti labirin.
Ikan Sepat ini memiliki habitat asli di Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
Ikan ini memiliki kelemahan jika dibawa dalam perjalanan yang cukup jauh, ikan ini akan sangat mudah stres bahkan mati.
Bentuk tubuh ikan ini pipih dan memanjang, corak warna tubuhnya juga cukup indah maka tidak heran jika hewan ini banyak menjadi ikan hias dibanding ikan konsumsi.
Bentuk siri pada ikan ini seperti layaknya duri yang tipis dan sensitif. Sirip tersebut juga berguna untuk mendeteksi informasi dari lingkungan sekitar ikan ini berada.
A . Jenis Ikan Sepat
Ikan Sepat terbagi ke dalam beberapa jenis yang memiliki beragam corak dan ukuran yang berbeda.
1. Ikan Sepat Padi
Jenis ikan sepat yang pertama adalah ikan sepat padi. Ikan ini biasa juga disebut dengan nama ikan sepat ronggeng.
Ikan ini memiliki dua manfaat yaitu sebagai ikan hias di dalam akuarium dan juga dapat dijadikan sebagai ikan konsumsi.
Ikan ini memiliki sistem pernafasan seperti paru-paru oleh karena itu ikan ini juga mampu untuk bernafas di udara.
Harga ikan sepat padi ini berkisar Rp3.000 untuk satu ekornya. Atau ikan ini juga dapat didapatkan di sungai karena ikan ini tergolong ikan yang masih liar dan mudah untuk ditemukan di aliran sungai.
2. Ikan Sepat Biru
Seperti namanya ikan sepat biru ini memiliki warna dasar biru yang sangat bagus untuk dijadikan hiasan di akuarium.
Ikan hias ini dapat tumbuh hingga ukuran terbesar mencapai 12 cm.
Meski ikan ini dapat mencari makan sendiri di dalam akuarium seperti memakan lumut dan bakteri air, namun sebaiknya kalian juga harus rutin untuk memberinya makan agar dapat tumbuh besar dan mampu bertahan hidup lama.
Jika kalian tertarik untuk membudidayakan ikan sepat biru ini maka kalian harus memilih indukan yang bagus.
Untuk dapat membedakan ikan sepat biru jantan dan betina, kalian bisa membedakan dari bentuk tubuh dan corak warnanya.
Ikan sepat biru betina memiliki tubuh yang lebih besar dan gemuk dan juga memiliki warna yang lebih pekat atau kusam. Sedangkan ikan sepat biru jantan memiliki tubuh ramping dan corak warna yang lebih terang.
Ikan sepat biru biasanya di jual di pasaran dengan harga Rp3.000 untuk satu ekornya.
3. Ikan Sepat Madu
Ikan sepat madu memiliki nama lain gurami madu. Ikan sepat jenis ini memiliki warna kuning terang layaknya emas dan jika terkena sorotan cahaya akuarium, ikan ini jadi terlihat semakin bagus.
Ikan sepat madu memiliki sifat yang tidak agresif sehingga dapat dicampurkan dengan jenis ikan hias lainnya di dalam satu aquarium yang sama.
Harga ikan sepat madu sama dengan harga ikan sepat jenis lain yaitu Rp3.000 untuk satu ekornya.
4. Ikan Sepat Mutiara
Selanjutnya yaitu ikan sepat mutiara yang juga termasuk kedalam jenis ikan sepat hias.
Di negara lain ikan ini juga dikenal dengan nama Lace Gourami, Pearl Gourami, dan Mosaic Gourami.
Seperti namanya, ikan ini memiliki corak warna berbintik hitam dan terdapat cora bulat-bulat dengan warna cerah layaknya mutiara.
Ikan sepat mutiara ini memiliki habitat asli di perairan rawa pada dataran rendah dengan kadar air yang sedikit asam.
Di Indonesia sendiri ikan sepat mutiara biasanya dapat dengan mudah ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
Meski memiliki hubungan dekat dengan ikan sepat siam yang biasanya dijadikan sebagai ikan konsumsi, namun ikan sepat mutiara ini lebih sering dijadikan sebagai ikan peliharaan atau ikan hias.
Ikan sepat mutiara tergolong kedalam hewan omnivora karena ikan ini dapat memakan segala jenis makanan, baik berupa makanan nabati seperti tanaman ataupun makanan hewani seperti ikan dengan ukuran yang kecil.
Harga ikan sepat mutiara ini dibanderol sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000 untuk satu ekornya.
BACA JUGA : Budidaya Ikan Koi (KLIK DISINI).
5. Ikan Sepat Siam
Jenis ikan sepat selanjutnya yaitu ikan sepat siam yang juga disebut sebagai ikan sepat rawa ini memiliki nama latin Trichogaster Pectoralis yang masih sejenis dengan ikan gurami.
Di Jawa Timur ikan ini dikenal dengan sebutan nama ikan Sliper. Selain itu, ikan ini juga masih memiliki beberapa nama lain seperti snake skin gouramy atau gurami kulit ular karena memiliki pola warna belang-belang di bagian tubuhnya.
Ikan sepat siam ini memiliki ukuran tubuh yang besar, ukuran terbesar yang pernah ditemukan yaitu 20 cm.
Ikan ini memiliki warna perak kusam dan agak kehitaman, sering juga pada bagian tubuh belakang terdapat warna yang lebih terang.
Berbeda dengan ikan sepat lain, ikan sepat siam ini sering dijadikan sebagai ikan konsumsi dan juga ikan budidaya. Ikan ini biasa dijadikan sebagai ikan sepat asin yang dijual dengan harga Rp80.000.
Sementara untuk ikan sepat siam yang dijadikan sebagai hiasan dan memiliki ukuran yang kecil biasanya dijual dengan harga Rp3.000.
B . Cara Budidaya Ikan Sepat
Jika kalian tertarik untuk membudidayakan ikan sepat, kalian dapat dengan mudah membudidayakan ikan ini di dalam kolam buatan.
- Proses Pemijahan
Untuk memulai proses budidaya ikan sepat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kolam.
Disini kalian dapat menggunakan kolam buatan dari terpal atau dengan kolam permanen yang dibuat dengan sistem cor.
Kolam budidaya sebaiknya dibuat semirip mungkin dengan habitat asli agar memudahkan ikan untuk berpijah dan bertelur.
Kalian bisa menambahkan pasir, bebatuan, akar, kayu, dan tanaman di dalam kolam tersebut.
Kolam budidaya ikan sepat juga sebaiknya dibuat tanpa adanya aliran yang deras, sebab ikan ini lebih suka dengan kondisi air yang tenang.
Jika kolam sudah siap, selanjutnya masukkan indukan ikan sepat jantan dan betina dalam kolam tersebut.
Pilih indukan ikan sepat betina yang sudah berumur dan siap untuk bertelur.
Sementara untuk perbandingan ikan sepat jantan dan betina sebaiknya 1:1 atau bisa juga 1:2.
Sebelum proses pemijahan, ikan sepat jantan akan mengeluarkan busa yang nantinya dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan telur.
Oleh karena itu, masukkan jerami di atas permukaan kolam guna untuk melindungi telur dari terik matahari langsung ataupun air hujan.
Setelah ikan sepat betina berhasil bertelur, maka secepatnya pisahkan sepat betina dari kolam tersebut.
Selanjutnya ikan jantan akan memelihara dan menjaga telur tersebut hingga menetas sekitar 2-3 hari setelah proses pembuahan.
Jika telur berhasil menetas maka larva akan muncul, dan larva tersebut tidak membutuhkan makanan dari luar selama 7 hari karena larva tersebut masih memiliki cadangan makanan.
Setelah usia larva mencapai lebih dari 7 hari, biasanya larva akan memakan plankton dan larva serangga dengan ukuran yang kecil
- Proses Pembesaran
Pembesaran ikan ini dapat dilakukan setelah larva mencapai umur 2 bulan.
Pada umur tersebut, ikan sepat ini sudah dapat melindungi dirinya sendiri dari ancaman. Untuk mendapatkan hasil pembesaran yang maksimal kalian dapat memberi tambahan makanan seperti dedak, daun singkong, tepung daun, hingga pelet ikan.