Memilih benih padi yang bagus
Memilih benih padi yang bagus bertujuan agar padi yang ditanam tidak mudah diserang oleh hama atau rusak selama ditanam, Untuk memilh benih padi unggulan. kriteria yang harus diketahui oleh petani antara lain mengetahui vigor benih padi dan viabilitas benih padi yang akan ditanam. Beberapa cara ini juga bisa membantu petani untuk memilih benih padi yang unggul dan menghasilkan panen yang berkualitas.
Sebagai pangan utama, padi ditanam di banyak negara antara lain di Asia timur (Tiongkok, Jepang, Korea, dan lain-lain), Asia Selatan (India, Pakistan, dan lain-lain) dan Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, dan lain-lain). Para ahli membuktikan bahwa padi telah ditanam di sekitar sungai Yangtze pada tahun 10.000 SM. Pada saat itu yang ditanam adalah nenek moyang padi (Oryza rufipogon). Dari sini padi kemudian dikembangbiakkan dan dibawa oleh pedagang Tiongkok ke India dan Asia Tenggara.
Darimana pun asal mulanya tanaman padi, yang pasti tanaman ini sudah menjadi bagian penting dalam hidup kita. Oleh karena itu kita harus menjaga dan mengembangkannya, khususnya padi-padi lokal yang ada di Indonesia.
Varietas padi di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu Varietas Padi Hibrida, Varietas Padi Unggul, dan Varietas Padi Lokal.
1. Varietas Padi Hibrida
Hibrida secara definitif berarti turunan pertama (F1) antara persilangan 2 varietas yang berbeda. Varietas hibrida mampu berproduksi lebih tinggi dibandingkan varietas inbrida karena adanya pengaruh heterosis yaitu kecenderungan F1 lebih unggul dari kedua tetuanya. Varietas ini dapat dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka hasilnya akan berkurang jauh.
Jenis padi hibrida : Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, Maro dll.
2. Varietas Padi Unggulan
Untuk menciptakan benih padi unggul tidak harus dari Lembaga Kementan, banyak pihak atau lembaga lain yang ikut berkontribusi untuk menciptakan atau melahirkan benih-benih padi varietas unggul. Salah satu diantaranya adalah BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional). BATAN melalui Litbangnya di bidang Pertanian telah melahirkan varietas-varietas padi sawah unggul. Itu artinya BATAN telah memberikan kontribusi yang nyata dan memberikan manfaat bagi pemberdayaan masyarakat khususnya petani.
Varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada petani yang saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang hampir sama.
Dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah Ciherang (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Cimelati, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
3. Varietas Padi Lokal
Varietas padi lokal adalah varietas padi yang sudah lama beradaptasi di daerah tertentu. Sehingga varietas ini mempunyai karakteristik spesifik lokasi di daerah tsb. Setiap varietas mempunyai keunggulan dan kelemahan. Demikian juga untuk varietas lokal tsb.
Contoh varietas lokal: Varietas Kebo, Dharma Ayu, Pemuda Idaman (Indramayu), Gropak, Ketan tawon, Gundelan ( Malang), Merong ( pasuruan ), Simenep , Srimulih, Andel Jaran, Ketan Lusi, Ekor Kuda, hingga Gropak ( Kulon Progo-Jogja), Angkong, Bengawan, Engseng, Melati, Markoti, Longong, Rejung Kuning, Umbul-umbul, Tunjung, Rijal, Sri Kuning, Untup, Tumpang Karyo, Rangka Madu, Sawah Kelai, Tembaga, Tjina, dll.
CARA MEMILIH BENIH PADI YANG BAGUS DIANTARANYA :
> Dengan merendamnya di air
Benih padi yang tenggelam adalah ciri bibit yang padat dan penuh. Benih inilah yang harus petani pilih karena benih yang baik akan menghasilkan bibit dan tanaman yang baik. Sedangkan benih padi yang mengapung adalah tanda benih tersebut kosong, tidak padat, atau cacat. Benih yang seperti tidak bagus untuk ditanam karena tidak akan menghasilkan benih yang layak tanam.
> Dengan menggunakan telur dan garam
Cara lain untuk mengetahui apakah benih padi tersebut bagus untuk ditanam dan dapat menghasilkan panen yang berkualitas adalah menggunakan telur dan garam. Kalian hanya perlu menyiapkan wadah untuk menampung benih padi. Lalu siapkan wadah berisi air sebanyak dua kali berat benih padi yang akan dipakai.
Kemudian, masukkan telur ke dalam air yang selanjutnya Anda tambahkan garam sambil diaduk perlahan hingga telur mengambang. Setelah telur mengambang, masukkan benih padi yang akan ditanam dan diaduk. Diamkan beberapa saat dan pilihlah benih padi yang tenggelam dan buang yang mengapung.
> Dengan menggunakan telur dan abu
Cara ini juga sama dengan metode telur dan garam. Anda cukup siapkan wadah berisi air sebanyak dua kali berat benih padi. Setelah itu masukkan telur dan masukkan abu dan diaduk perlahan hingga larut. Lalu, masukkan benih padi dan aduk bersama dengan air abu. Diamkan selama beberapa menit hingga ada benih yang mengambang maupun tenggelam. Ambil benih yang tenggelam karena benih itulah yang padat dan tidak cacat.
Cara-cara memilih padi unggulan bisa kita praktekan dengan mudah dengan alat-alat dan bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita.
Sifat tanah pada masing-masing daerah yang berbeda ini butuh jenis tanaman padi yang berbeda pula. Kita berharap para peneliti-peneliti di negeri ini mampu menemukan benih yang lebih baik lagi serta dukungan dari para pemangku kepentingan lainnya, untuk sukses menuju swasembada beras.
BACA JUGA : Sejarah Padi di Indonesia (KLIK DISINI)