Eutrema japonicum atau Wasabia japonica adalah tanaman dari keluarga Brassicaceae, yang meliputi kubis, lobak, dan sawi. Wasabi ini juga sering disebut lobak jepang, Wasabi umumnya digunakan sebagai saus yang membuat sushi atau makanan lain lebih beraroma dan memberikan rasa pedas. Bagian batang menjadi bahan dasar untuk membuat saus wasabi. Rasanya lebih kuat dan panas dari pada sebuah cabai namun memiliki rasa pedas yang berbeda.
Rasa dari Wasabi memang lebih banyak merangsang organ hidung daripada lidah sehingga tidak bisa disamakan dengan pedasnya sebuah cabai. Tanaman ini tumbuh secara alami di sepanjang hamparan sungai di lembah sungai pegunungan di Jepang. Terdapat dua jenis utama wasabi yang dijual yaitu adalah E. japonicum ‘Daruma’ dan ‘Mazuma’, namun sebenarnya jenis dari wasabi sendiri masih banyak. Asal usul masakan wasabi telah diklarifikasi dari catatan sejarah tertua yang hadir pertama kali dan tumbuh di prefektur Nara, namun baru mulai populer dan terkenal pada tahun 1990 dan pertengahan 2000.
Wasabi dikenal sebagai salah satu tanaman yang sulit ditanam. Tanaman ini butuh lingkungan yang lembap dan temperatur sedang serta cenderung berisiko terserang hama jika ditanam dalam jumlah banyak. Namun keuntungan menanam wasabi lebih besar dibandingkan kesulitannya, sebab wasabi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan rasanya yang segar, pedas, dan manis yang tidak terdapat di tumbuhan lain. Jika Anda siap menghadapi tantangan, menanam wasabi mungkin dilakukan dalam kondisi yang dibuat semirip mungkin dengan alam liar.
A. Menanam Wasabi
1.Ciptakan Lingkungan yang Tepat
- Cari tempat yang lembap dan bertemperatur sedang. Wasabi berasal dari Jepang dan paling baik tumbuh di iklim basah dengan temperatur antara 7 – 21°C. Wasabi sangat sensitif dan tidak akan tumbuh di lingkungan yang temperaturnya tidak stabil.
- Wasabi alaminya tumbuh di lingkungan basah, seperti hutan yang cuacanya lembap dan tanah yang berpengairan baik.
- Di Amerika Serikat, wilayah Pacific Northwest dan the Blue Ridge Mountains merupakan contoh lokasi yang tepat untuk menanam wasabi, namun banyak pula lokasi di negara lain yang juga cocok menjadi tempat untuk menanam wasabi.
2. Perhatikan pengatur suhu.
- Jika Anda tinggal di wilayah yang suhu alaminya tidak sesuai dengan wasabi, Anda perlu menciptakan suhu yang sesuai secara manual. Salah satunya dengan cara membangun rumah hijau yang bisa menangkap panas dan kelembapan, sehingga suhunya dapat diatur. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan rumah hijau, atur suhunya di kisaran 7 – 21°C.
- Jika Anda tinggal di wilayah yang temperaturnya cenderung dekat dengan temperatur ideal yang dibutuhkan wasabi, maka Anda tidak membutuhkan rumah hijau. Jika tinggal di wilayah panas, gunakan kain sebagai atap tambahan agar tanaman Anda tidak kepanasan. Dan jika tinggal di wilayah dingin, selimuti tanaman Anda jika suhu turun.
3. Pilih lokasi yang tidak terkena cahaya matahari langsung.
- Di alam liar, wasabi tumbuh di bawah bayangan pepohonan tinggi, sehingga hanya sedikit cahaya matahari yang menyinari. Sebagai penaman rumahan, coba untuk menciptakan kondisi ini dengan menanam wasabi di bawah pohon menggunakan kanopi buatan untuk mencegah cahaya matahari yang berlebihan.
- Di dalam rumah hijau, wasabi juga tetap butuh diberi perlindungan dari cahaya matahari yang berlebihan. Tempatkan di bawah tanaman tinggi atau dekat jendela agar tidak kena cahaya matahari langsung.
4. Campur tanah dengan pupuk.
- Gunakan campuran pupuk organik dan kaya sulfur. Komposisi tanah dan pupuk setinggi 25 cm untuk menciptakan tanah yang sehat dan memiliki pH 6 atau 7. PH yang tepat dapat menyempurnakan lingkungan untuk tumbuhnya wasabi. Ikuti petunjuk pemakaian dalam kemasan pupuk.
5. Pastikan tanahnya tidak tergenang air.
- Wasabi butuh kelembapan, tetapi bukan tanah yang tergenangan. Untuk mengecek apakah peresapan tanahnya baik, siram dengan air dan perhatikan apakah airnya dapat meresap. Jika peresapannya lambat, tambahkan kompos. Namun jika dapat teresap dengan baik, tanahnya sudah sesuai untuk wasabi.
- Menanam wasabi dekat kolam atau sumber air mengalir bisa dicoba. Dengan begitu tanahnya akan tetap lembap dan peresapannya terjaga dengan baik.
- Anda juga dapat menanam wasabi dekat air terjun yang secara reguler mencipratkan air ke tanaman.
B. Menanam dan Merawat Wasabi
1.Pesan bibit wasabi jauh-jauh hari.
- Bibit wasabi sulit ditemui, kebanyakan orang memesannya secara online. Akhir musim gugur merupakan waktu terbaik karena wasabi butuh musim dingin untuk mengembangkan akarnya. Saat bibitnya datang, pastikan ia tetap lembap dan tanam dalam waktu 48 jam.
2. Tanam bibit wasabi.
- Malam sebelumnya, tempatkan bibit di dalam mangkuk dan rendam dalam air. Rendam bibit semalaman sebelum ditanam agar bibitnya lembut dan mudah untuk tumbuh. Tabur bibit di tanah dengan jarak 2 – 3 cm dan tekan perlahan masuk.
3. Jaga tanah dan bibitnya lembap.
- Wasabi termasuk tumbuhan semi-akuatik yang perlu terus diberi air untuk tumbuh. Usahakan untuk memberikan asupan air setiap hari dari sumber air alami, seperti air terjun atau air yang mengalir. Jaga jangan sampai kekeringan, atau wasabi akan cepat mati.
- Meskipun wasabi perlu berada dalam kondisi basah, namun bukan berarti harus disiram air berlebihan. Jangan menyiram dengan seember air. Cukup percikkan sedikit air beberapa kali sehari, terutama saat cuaca sedang panas-panasnya.
- Perhatikan jangan sampai wasabi ditumbuhi lumut dan penyakit tanaman lainnya. Jika tanaman Anda berubah warna atau keriput, jauhkan dari tanaman lainnya
4. Pangkas benalu yang tumbuh.
- Ini supaya akar wasabi punya ruang cukup untuk tumbuh. Berhubung tanahnya terus dijaga kelembapannya, benalu cenderung cepat berkembang. Dengan memangkasnya secara rutin, Anda akan mengontrol pertumbuhan tanaman yang dapat menimbulkan masalah tersebut.
5. Memanen dan Menggunakan Wasabi
- Rawat tanaman Anda selama dua tahun sebelum masa panen.
- Wasabi tidak akan menciptakan rasa khasnya sebelum ia tumbuh selama 24 bulan. Selama masa ini, wasabi akan tumbuh setinggi hampir 1 meter dan lebar hampir 2 meter. Ia akan berhenti tumbuh tinggi dan mulai menumbuhkan akar yang menyerupai wortel, jauh di dalam tanah.
- Keluarkan akar atau batang akar yang sudah dewasa.
- Jika panjangnya sudah 7-8 cm, maka wasabi siap dipanen. Gunakan sekop yang panjang dan ramping untuk mengeluarkannya. Jaga agar akar tetap utuh saat Anda keluarkan dari tanah.
- Tinggalkan sebagian tanaman untuk kembali tumbuh.
- Wasabi yang tersisa akan tumbuh dan memproduksi bibit baru. Jadi Anda tidak perlu susah payah memesan kembali bibit wasabi yang baru.
- Jika tanaman baru mulai tumbuh, pisahkan masing-masing benih sekitar 10 cm agar ada cukup ruang untuk tumbuh. Jika terlalu sempit, tanaman akan cepat mati.
- Gunakan wasabi. Caranya, bersihkan akar dan buang semua daunnya.
- Untuk menikmati wasabi yang segar dan rasanya tajam, potong sebanyak yang Anda inginkan. Rasa panasnya akan hilang setelah beberapa jam, jadi pastikan Anda memotongnya sebanyak yang Anda perlukan.
6. Simpan wasabi untuk digunakan kembali.
- Wasabi yang segar dapat disimpan di kulkas selama satu atau dua bulan sebelum membusuk. Jika ingin mengawetkan wasabi, keringkan dan giling hingga menjadi bubuk. Saat ingin menggunakan, campur dengan sedikit air dan aduk hingga menjadi pasta.
baca juga : MENGENAL IKAN SIDAT (KLIK DISINI)