merawat-anak-sapi-tumbuh-sehat

Anak Sapi atau yang sering kita sebut dengan nama Pedet merupakan anak sapi yang baru lahir sampai umur 8 bulan. Pedet yang baru lahir membutuhkan perawatan khusus, ketelitian, kecermatan serta ketekunan dibandingkan dengan pemeliharaan sapi dewasa. Pemeliharaan pedet mulai dari lahir sampai disapih adalah tahap penting dalam kelangsungan sebuahusaha peternakan sapi perah. Kesalahan dalam penanganan serta pemeliharaan pada pedet muda dengan umur 0-3 minggu bisa menyebabkan pedet mati lemas saat lahir, lemah, infeksi serta susah dibesarkan.

umumnya kematian sapi tertinggi terjadi selama masih pedet sejak lahir sampai umur 3 bulan mencapai 20%. Agar kematian pedet dapat berkurang, dan anak sapi atau pedet tumbuh menjadi sapi yang berkualitas baik, usahakan pedet waktu lahir harus sehat dan kuat, maka anda perlu merawat pedet yang dimulai sejak pedet masih di dalam kandungan dalam bentuk janin (fetus). Lebih dari 50% pertumbuhan janin dialami selama beberapa minggu akhir kebuntingan. Pada saat itu pertumbuhan janin sangat cepat, yaitu berkisar antara 3 – 4 kali lebih cepat dari pertumbuhan sebelumnya. Agar anak sapi atau pedet dapat dilahirkan dengan sehat dan kuat maka perlu 6-8 minggu (dua bulan) sebelum kelahiran, pemerahan dihentikan (dikeringkan) dan 2-3 minggu sebelum melahirkan dilakukan challenge feeding program, yaitu ternak diberi pakan tambahan konsentrat untuk persiapan kelahiran, serta hijauan yang diberikan berkualitas tinggi agar induk setelah melahirkan menghasilkan kolostrum sebagai sumber protein (antibodi) serta vitamin A dan D untuk pedetnya.

A. Persiapan Sebelum Pedet Lahir

Satu minggu sebelum sapi melahirkan, cuci kotoran yang melekat pada ambing dan masukkan sapi ke dalam kandang yang sudah disucihamakan dan diberi alas jerami kering pada lantainya. Usahakan di dalam kandang bebas dari benda-benda tajam yang berbahaya bagi induk maupun anak yang akan dilahirkan. Jaga agar supaya sapi dapat beristirahat dengan tenang.

B. Perawatan Anak Sapi atau Pedet Setelah Lahir

C.Setelah pedet lahir dilakukan tindakan sebagai berikut:

  • Secepatnya pedet dipindah di tempat yang aman dan diberi alas jerami atau rumput kering yang bersih.
  • Segera bersihkan lendir yang ada di hidung dan mulut pedet.

Periksalah apakah pedet sudah dapat bernafas. Apabila belum dapat bernafas, dapat dibantu dengan nafas buatan yaitu dengan menekan pada bingkai dada berkali-kali atau menggerak-gerakkan/ mengangkat kaki depan. Adakalanya pernafasan itu terganggu adanya lendir yang terdapat di dalam mulut dan tenggorokan, maka lidah ditarik keluar dan lendir dikeluarkan dari mulut dan tenggorokan dibersihkan dengan jari telunjuk.

Setelah pedet dapat bernafas, tindakan selanjutnya adalah mengoleskan/memasukkan larutan iodin 7% ke dalam potongan tali pusar agar badan pedet tidak kemasukan bibit penyakit melalui tali pusar (biasanya tali pusar sudah putus dengan sendirinya sewaktu dilahirkan) Apabila tali pusar pedet terlalu panjang, dapat dipotong panjangnya sekitar 5-7 cm. Kalau tali pusar terjadi pendarahan dapat dicegah dengan cara diikat.

Biarkan induk menjilati anaknya, agar jilatannya lebih kuat, taburkan garam dapur di tubuh pedet. Jilatan induk ini akan membantu lancarnya pernafasan dan merangsang sirkulasi darah. Apabila induk tidak mau menjilati anaknya, bersihkan lendir pada tubuh pedet dengan kain lap bersih dan kering dengan digosokkan sampai seluruh permukaan tubuh pedet kering.

Tahap selanjutnya, pedet dipindah di kandang observasi (observation pen). Waktu memindahkan pedet ke kandang pedet sebaiknya diusahakan agar induknya tidak mengetahui dimana anaknya ditempatkan agar induk segera melupakan anaknya.

D. Syarat Kandang Pedet

Sebaiknya kandang pedet dibuat individu (satu kandang untuk satu pedet) agar sehabis diberi minum susu tidak saling menyundul sehingga tidak terjadi hair ball (bola bulu).

  • Sirkulasi udara dan cahaya matahari yang cukup sehingga lantai kandang selalu kering.

Kandang pedet sebaiknya dibuat mudah dibersihkan, mudah mengontrol kesehatan pedet, mudah memberi pakan, mudah menjaga penyakit infeksi, mencret serta perawatan lainnya.

  • Pemberian Kolostrum pada Pedet

Apabila pedet lahir sehat dan kuat biasanya 30-60 menit setelah lahir sudah dapat berdiri. Pedet waktu lahir tidak memiliki kekebalan untuk  melawan penyakit. Oleh karena itu agar pedet setelah lahir dapat melawan penyakit, 30-60 menit setelah lahir pedet segera diberi minum kolostrum. Kolostrum adalah susu yang dihasilkan oleh sapi setelah melahirkan sampai sekitar 5-6 hari. Kolostrum sangat penting untuk pedet setelah lahir karena kolostrum mengandung zat pelindung atau antibodi (gama glubolin) yang dapat menjaga ketahanan tubuh pedet dari penyakit yang berbahaya. Pedet biasanya diberi kolostrum segar paling sedikit 3 hari.

E. Pemberian Kolostrum Sejak Lahir sampai Umur 3 (tiga) Hari.

  • Pemberian kolostrum hari pertama

Makin awal pedet mendapat kolostrum akan lebih baik, tetapi umumnya pedet mau minum kolostrum sekitar 30 menit – 1 jam setelah lahir. Apabila hasil pemerahan pertama cukup jumlahnya, sebaiknya pemberian pertama pada hari pertama 30 menit – 1 jam setelah lahir pedet diberi kolostrum sebanyak sekitar 5% berat badan pedet. Apabila berat lahir 40 kg, kolostrum yang diberikan sekitar 2 liter. Pemberian kolostrum kedua dengan jumlah yang sama diberikan 12 jam kemudian.

  • Pemberian kolostrum pada hari ke 2 dan 3

Diberi sekitar 8-10% berat badan  per hari atau sekitar 4 liter per hari dan segera diberikan sehabis pemerahan (masih hangat). Frekuensi pemebrian sebaiknya tiga kali sehari, karena apabila diberikan satu kali sehari akan memberatkan perut pedet yang bisa menyebabkan pertumbuhan lambat karena kemungkinan pedet diare/mencret.

  • Cara Membuat Kolostrum Buatan

Di muka telah dikatakan bahwa kolostrum alami mutunya tidak akan ditandingi kolostrum buatan manusia. Kolostrum buatan sekali minum terdiri campuran ½ liter susu murni + 1 sendok teh minyak ikan + 1 sendok teh kastroli + 1 telur yang dikocok di dalam ¼ liter air hangat. Pemberian kolostrum buatan diberikan 3 kali sehari selama 3-4 hari.

F.Pemberian Pakan pada Pedet (hari ke 4 sampai disapih)

Sampai umur satu mingu pada dasarnya pedet bukan  ternak pemamah biak (ruminansia), melainkan ternak yang berperut sederhana. Apabila dibandingkan dengan sapi dewasa, rumen, retikulum dan omasum pedet belum berkembang, sedangkan abomasum merupakan bagian yang terbesar (70%) dari total alat pencernaan. Susu yang diminum tidak melalui rumen, tetapi langsung dari mulut ke abomasum melalui esophageal groove.

Esophageal groove adalah saluran yang mencegah susu atau susu pengganti agar tidak masuk ke rumen, karena pada saat itu makanan yang dikonsumsi berupa makanan cairan (susu), maka makanan akan masuk osephagus dan selanjutnya masuk ke abomasum dan diserap oleh intestinum. Rumen akan tetap tidak berkembang sampai konsentrat atau hijauan belum diberikan pada pedet. Agar rumen segera berfungsi, dianjurkan setelah pedet berumur sekitar satu minggu, pedet dilatih makan pakan kasar berupa calf starter dan hijauan tersebut masuk ke rumen dan dicerna oleh bakteri yang ada dalam rumen, dan selanjutnya akan merangsang perkembangan rumen.

Apabila pedet diberi konsentrat dan hijauan sejak umur satu minggu, maka rumen akan berfungsi secara penuh setelah pedet berumur 2-3 bulan, volume remen sekitar 70% dari volume alat pencernaan. Pada saat dewasa volume rumen bisa sampai 80% dan abomasum hanya sekitar 7%.

Pakan pedet hari ke 4 sampai disapih pada dasarnya ada 4 pilihan makanan:

1. susu murni,

2. kolostrum asam,

3. susu pengganti

4. susu afkiran.

BACA JUGA DISINI : PAKAN TERNAK IKAN LELE TERBAIK (KLIK SINI)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *