JENIS-JAMUR-KONSUMSI

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotroph.Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang yang disebut miselium. Jamur sendiri memiliki beragam jenis, ada yang aman untuk dikonsumsi dan berprotein tinggi. Namun, ada juga beberapa jamur yang harus dihindari karena mengandung racun. Apa saja jenis jamur yang dapat dikonsumsi

1. Jamur Kuping

Jamur kuping merupakan jenis jamur berbentuk tipis dan kenyal, warnanya cokelat dan teksturnya basah. Rasanya lembut dan gurih, cocok diolah bersama sayur sop atau sayuran berkuah lainnya. Jamur kuping mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Di antaranya dapat mengatasi panas dalam, menurunkan tekanan darah tinggi, dan penyumbatan pembuluh darah.

2. Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki bentuk lebar, berwarna putih, bergerombol seperti payung, dan menyerupai cangkang tiram. Selain dimasak sebagai sayur, jamur tiram juga kerap digoreng dengan tepung menjadi jamur krispi yang renyah dan gurih.

3. Jamur Merang

Jamur merang memiliki bentuk bulat telur, cita raasanya enak dan gurih. Jenis jamur ini dapat diolah menjadi beragam masakan, seperti orak arik atau tumisan. Kandungan proteinnya cukup tinggi sekitar 3,2 gram protein per 100 gram jamur.

4. Jamur Kancing

Jamur kancing memiliki bentuk bulat berwarna putih. Cocok diolah dengan berbagai jenis pasta atau masakan western lainnya. Jamur kancing memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan kolesterol, menangkal radikal bebas, dan menambah sel darah merah.

5. Jamur Truffle

Truffle merupakan jamur termahal di dunia, karena jenis ini terbilang langka. Hingga saat ini, masih sangat jarang orang yang mengolah jamur ini. Kita mungkin hanya dapat menemukannya di beberapa restoran hotel ternama di dunia.

6. Jamur Porcino

Porcino adalah jamur yang memiliki warna putih kecokelatan. Batangnya lembut dan tebal. Porcino dapat meregenerasi tubuh dengan antioksidannya yang tinggi dan menangkal penyakit saat bertambah usia.

7. Enoki

Enoki merupakan jenis jamur yang memiliki aroma buah-buahan. Bentuknya memanjang, batangnya putih dan bisa juga dimakan mentah. Enoki dapat dimasak dalam sup atau dibuat krispi seperti jamur tiram.

Cara budidaya jamur tiram putih

Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.

  • Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

  • Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

  • Cara merawat baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.

  • Panen budidaya jamur tiram

Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos. Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

UNTUK MEMBELI PRODUK KAMI (KLIK SINI)

BACA JUGA DISINI : JENIS PADI INPARI (KLIK SINI)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *