Beras organik adalah beras yang dihasilkan melalui proses budidaya organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Sedangkan proses organik adalah budidaya di tanah yang ramah lingkungan, tidak menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Proses ini akan menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di dalamnya. Proses budidaya beras organik dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, seperti kompos, pupuk hijau maupun pupuk hayati. Untuk pemberantasan hama menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasikan secara alami. Proses organik dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, serta membangun ekosistem yang berkelanjutan. Proses organik juga dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Beras organik dihasilkan dari:
- Padi jenis lokal (non transgenik)
- Dibudidayakan tanpa pestisida
- Menggunakan pupuk organik
- Menggunakan air yang tidak tercemar
- Diproses tanpa poles (tanpa bahan pengawet)
Jika dibandingkan dengan beras non organik, beras organik memiliki beberapa kelebihan di antaranya:
- Saat dimasak, beras organik terasa lebih pulen.
- Nasi tidak cepat basi. Tahan hingga 24 jam.
- Volume lebih banyak dibandingkan dengan beras non organik.
Selain memiliki beberapa keunggulan di atas, mengkonsumsi beras organik akan memberi manfaat bagi tubuh, antara lain:
Dengan mengkonsumsi beras organik akan mengurangi kadar urea dalam darah yang selama ini telah menumpuk karena kebiasaan mengkonsumsi beras yang dipupuk dengan urea. Dapat mengurangi kadar logam berat dalam darah karena penggunaan insektisida kimiawi. Hal inilah yang dapat mencegah tubuh terserang berbagai macam penyakit berbahaya yang pada dasa warsa terakhir banyak diderita oleh masyarakat.
Beras organik memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, sehingga aman dan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Beras organik baik untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo.
Berikut jenis-jenis beras organik yang perlu kamu ketahui.
1. Beras Putih
Jenis beras organik yang pertama adalah beras putih. Jenis beras ini memiliki tekstur yang sangat pulen dan hampir mirip dengan beras Jepang. Selain enak dikonsumsi sebagai makanan pokok bersama lauk-pauk.
2. Beras Hitam
Beras hitam memang belum sepopuler beras merah. Namun, manfaatnya jauh lebih banyak dibandingkan beras merah. Beras hitam memiliki manfaat untuk mencegah penyakit kanker, diabeter, mengatasi anemia, mencegah penyakit jantung dan baik untuk kesehatan organ dalam.
Meski awalnya berwarna hitam, beras ini akan memiliki warna keunguan ketika sudah makan. Tekstur nasinya pun akan sedikit lebih kering dibandingkan dengan beras putih. Konon, beras hitam pada awalnya hanya boleh dimakan oleh keluarga kerajaan di Tiongkok. Sebab, beras hitam memerlukan perawatan yang cukup ekstra dan memiliki kandungan bermanfaat yang tinggi. Maka dari itu, hanya keluarga kerajaanlah yang boleh mengonsumsinya.
3. Beras Merah
Beras merah menjadi andalan bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Sebab, beras merah memiliki kandungan glukosa yang lebih sedikit dibandingkan beras biasa. Itulah alasannya rasa dari beras merah lebih hambar. Selain untuk diet, beras merah juga memiliki banyak manfaat. Misalnya, mampu menurunkan kolesterol, serta baik untuk kondisi jantung kamu.
Itulah tadi jenis beras organik yang bisa kalian pilih sebagai makanan pokok yang lebih sehat.