Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton per satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Penggunaan jerami sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik dan subtropik, terutama sebagai makanan ternak pada saaat musim kemarau, tetapi penggunaan jerami sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama karena adanya faktor pembatas dengan nilai gizi rendah yaitu rendahnya kandungan protein kasar, lignin dan silika.
Kualitas jerami padi dapat ditingkatkan baik secara kimia maupun biologis. Peningkatan jerami padi melalui biologi adalah melalui fermentasi. Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi sederhana yang melibatkan mikroorganisme dengan menghasilkan suatu produk yang memiliki kandungan nutrisi, tekstur yang lebih baik untuk memperpanjang masa penyimpanan, mengendalikan pertumbuhan mikrobia, mempertahankan gizi yang membangun, menciptakan kondisi yang kurang memadai untuk mikrobia kontaminan.
A.MANFAAT JERAMI FERMENTASI
- Memiliki kandungan protein lebih tinggi dari jerami biasa (sekitar 7 – 9%);
- lebih mudah dicerna oleh hewan/ternak ruminansia;
- nilai gizi pakan meningkat;
- beraroma harum, tidak berbau busuk;
- Lebih higienis;
- Bahan mudah didapat dan murah;
- Sebagai cadangan pakan tahan lama, praktis dan murah.
B.Proses Pembuatan Jerami Fermentasi Menggunakan RANICA MSG
1.Bahan-bahan dan peralatan:
- 4 kg jerami padi ,yang sudah kering
- Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami.
- Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
2.Cara membuat fermentasi jerami:
- Jerami dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 4 cm
- Siapkan larutan fermentasi 10 ml RANICA MSG 3 ditambah 1 liter air bersih
- Siapkan 2,5 kg bekatul
- Campurkan ke semua bahan menjadi satu dan aduk rata
- Tutup tempat pembuatan dan diamkan selama 3 jam
- Apabila sudah jadi bisa langsung diberikan ke ternak
*Catatan khusus untuk fermentasi menggunakan eceng gondok diamkan selama 3 hari.
C.Cara Pemakaian Jerami Fermentasi
Setelah 3 jam jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari tempat penyimpanan supaya ditutup kembali dengan rapat, terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan.
- CARA PENNYAJIAN
Berikan jerami fermentasi secukupnya, 1 ekor sapi dewasa, bobot bobot >400 kg, cukup 10 kg/hari. Tapi harus diangin-anginkan terlebih dahulu minimal 5 menit, baru berikan kepada sapi. pemberian dibagi dua atau tiga kali dalam sehari, yakni pagi, setelah diberi konsentrat, siang hari setelah diberi konsentrat.
- PENYIMPANAN
Jerami fermentasi dapat disimpan sampai satu tahun.
Caranya: setelah fermentasinya sudah jadi (matang), bongkar dan angin-anginkan sampai kering, kemudian memulihkan atau bila perlu di-pres agar dapat lebih padat dan mudah diatur.
Maka buatlah jerami fermentasi sebanyak-banyaknya untuk disimpan dan digunakan pada musim kemarau (cadangan pakan).
- PAKAN TAMBAHAN
Sapi atau hewan ruminansia lain tetap memerlukan pakan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Peternak harus menyediakan konsentrat bahan kering minimal 1,5% dari bobot badan.
Konsentratnya dapat berupa konsentrat jadi atau meramu sendiri seperti ampas tahu, bekatul, bungkil kedelai, dan lain-lain. Sapi lebih lahap makannya, pencernaannya semakin optimal, daya tahan lebih tinggi terhadap serangan penyakit dan cuaca ekstrim, serta berpenampilan lebih baik, kulit yang bagus, mata cerah berseri.
Jangan lupa sediakan air minum sebanyak 40 – 100 liter setiap ekor atau ad libitum setiap hari agar metabolisme ternak ruminansia semakin lancar.
BACA JUGA : MENGOLAH LIMBAH PETERNAKAN (KLIK DISINI)