asal-muasal-ikan-mujair

Ikan mujair pada mulanya ialah ikan air asin yang sengaja dikembangkan melalui percobaan habitat oleh seorang kakek tua yang berasal dari Dusun Papungan, Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro Blitar. Nama ikan mujair  sendiri diambil dari nama penemunya yaitu Mbah Moedjair, yang menemukan ikan ini pada tahun 1939 di Pantai Serang. Melihat keunikan ikan ini, Mbah Moedjair berniat mengembangbiakkan ikan tersebut dirumahnya didaerah Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Untuk mengambil ikan ini Mbah Moedjair menjaring dengan menggunakan kain Udeng (ikat kepala) yang biasa beliau pakai.

Keberhasilan Mbah Moedjair membawa ikan jenis baru ke kolam halaman rumahnya ini terjadi pada tanggal 25 Maret 1936.

Hal itu membuat nama Mbah Moedjair menjadi lekas terkenal. Dari satu kolam kemudian berkembang menjadi tiga. Ikan hasil budidayanya dibagi-bagikan ke tetangga dan sisanya di jual ke pasar dan dijajakan dengan sepeda kumbang. Dari situlah orang-orang sekitar pun menyebut ikan itu dengan sebutan ikan Mujair sesuai nama penemunya yakni Mbah Moedjair.

Berkat kegigihan Mbah Moedjair, Pemerintah Hindia Belanda, menurut harian Pedoman edisi 27 Agustus 1951, mengapresiasi usaha Moedjair membudidayakan ikan mujair dengan memberinya santunan sebesar Rp 6,- per bulan.

Saat pendudukan Jepang, ikan mujair kian populer. Pasukan Jepang, seperti tercatat dalam Tilapia: Biology, Culture, and Nutrition suntingan Carl D Webster dan Chhorn Lim, membawanya ke seluruh daerah untuk dibudidayakan dalam tambak-tambak. Moedjair pun diangkat sebagai pegawai negeri tanpa harus mendapat beban kerja.

Enam tahun setelah Indonesia merdeka, Moedjair menerima surat tanda jasa dari Kementerian Pertanian atas jasanya sebagai penemu dan perintis perkembangan ikan mujair.

Pada era Orde Baru, ikan mujair masih menjadi santapan favorit masyarakat. Sejak 1982, sebagaimana termuat dalam Laporan Pelita IV 1984-1989, program pengembangan aneka ikan dilaksanakan pemerintah dengan menyebarkan bibit ikan mujair dalam kolam pekarangan dan waduk-waduk.

Manfaat Ikan Mujair

Manfaat ikan mujair bisa Anda dapatkan dari berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Dalam 1 ekor ikan mujair, terdapat sekitar 128 kalori. Selain itu, ikan mujair juga mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa nutrisi dalam ikan mujair dan manfaatnya untuk kesehatan:

Protein

Ikan mujair adalah salah satu sumber protein yang sangat baik, bahkan tidak kalah dengan salmon maupun tuna. Dalam 1 ekor ikan mujair, terdapat sekitar 26 gram protein. Kandungan protein yang tinggi dalam ikan ini bermanfaat untuk:

Sumber energi

  • Menjaga berat badan normal
  • Menjaga kesehatan tulang
  • Meningkatkan massa dan kekuatan otot
  • Selenium

Selain protein, ikan mujair juga mengandung selenium yang tinggi. Bahkan, konsumsi satu ekor ikan mujair dapat memenuhi 78% kebutuhan selenium harian tubuh. Selenium yang terkandung dalam ikan mujair bermanfaat untuk:

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Menjaga fungsi kelenjar tiroid
  • Mengurangi risiko penyakit kanker
  • Mengurangi risiko penyakit jantung
  • Membahas Kabar Bahaya Ikan Mujair terkait Kandungan Lemaknya

Ikan mujair juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 (lemak tak jenuh). Namun, kandungan asam lemak omega-6 dalam ikan mujair lebih tinggi daripada kandungan omega-3-nya.

Ketidakseimbangan kadar kedua asam lemak inilah yang menjadi salah satu penyebab munculnya perdebatan bahwa ikan mujair dapat membahayakan kesehatan.

Kandungan omega-3 dalam ikan mujair sudah dikenal dapat membawa banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:

  • Menjaga kesehatan jantung
  • Menjaga kesehatan mental
  • Mengurangi perlemakan hati
  • Melawan peradangan.

Di lain sisi, asam lemak omega-6 dianggap kurang sehat jika dibandingkan dengan omega-3. Hal ini karena mengonsumsi asam lemak omega-6 secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan omega-3 yang cukup dikatakan dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan yang memicu penyakit kronis, seperti penyakit jantung.

Namun, kenyataannya tidak begitu, kandungan omega-6 juga memainkan peran penting dalam tubuh, seperti:

  • Menyediakan energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
  • Menurunkan kolesterol jahat dalam darah
  • Membantu menjaga kadar gula darah normal

Selain itu, kandungan omega-3 dalam ikan mujair masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan omega-3 pada daging ayam dan sapi. Ditambah lagi, ikan mujair mengandung sangat sedikit lemak jenuh.

Jadi, langkah yang perlu diambil bukanlah menghindari asam lemak omega-6, melainkan menambah asupan asam lemak omega-3. Anda bisa melengkapi konsumsi ikan mujair dengan jenis makanan lain yang kaya akan omega-3, seperti almond dan chia seed.

Dengan demikian, terlepas dari fakta bahwa ikan mujair mengandung omega-6 yang lebih tinggi dari omega-3-nya, ikan ini masih merupakan sumber nutrisi yang menyehatkan.

Bahaya Ikan Mujair yang Perlu Diwaspadai

Ikan mujair adalah salah satu ikan budidaya air tawar yang harganya relatif murah. Untuk menekan biaya budidaya ikan mujair, ada sejumlah peternak ikan yang menggunakan kotoran hewan atau bahkan manusia sebagai makanan untuk ikan mujair yang sedang dibudidayakan.

Mengonsumsi ikan budidaya yang diberi makan kotoran hewan dapat meningkatkan risiko Anda menderita penyakit yang ditularkan lewat makanan. Pasalnya, dalam kotoran hewan atau manusia terdapat berbagai bakteri yang bisa membahayakan kesehatan, seperti bakteri Salmonella typhosa yang menyebabkan demam tifoid. Demikianlah informasi yang dapat kami berikan kepada kalian mengenai sejarah ikan mujaer yang tidak asing lagi bagi kita beserta manfaat dari ikan mujaer.

BACA JUGA :Mengenal Ikan Salmon, Termasuk Jenis Ikan Yang Harganya Mahal (KLIK DISINI).

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *