Kultur jaringan

Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture, weefcel cultuus atau gewebe kultur. Kultur budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya

Kultur jaringan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Pemilihan tumbuhan induk : Tumbuhan induk adalah tumbuhan yang akan diperbanyak saat kultur jaringan. Tumbuhan induk yang digunakan haruslah memiliki sifat yang baik tanpa cacat, karena hasil kultur jaringan akan sama sifatnya dengan tumbuhan induk.

Pengambilan eksplan : Eksplan adalah bagian tumbuhan yang digunakan untuk kultur jaringan. diambil dari tumbuhan induk yang telah di sterilisasi. Eksplan dapat berupa potongan tumbuhan induk ataupun lapisan tunggal sel induk. eksplan kemudian di sterilisasi kembali sebelum ditanam.

Penanaman eksplan : Penanaman eksplan dilakukan pada media buatan yang steril dengan nutrisi yang telah dibutuhkan. Selain nutrisi yang lengkap, lingkungan buatan juga harus bersifat aseptic atau bebas dari hama. Eksplan disebarkan pada media buatan, lalu diinkubasi.Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, sel tunggal yang diinkubasi dapat menumbuhkan tunas-tunas dalam 10 hingga 14 hari.

Perbanyakan eksplan : Tunas-tunas yang terbentuk kemudian akan dipisahkan dan digunakan sebagai eksplan yang baru untuk memperbanyak tumbuhan. Eksplan-eksplan ini dipindahkan ke media tanam yang terpisah dan diinkubasi kembali hingga membentuk tumbuhan utuh

Aklimatisasi : Aklimatisasi adalah pemindahan tumbuhan yang sudah utuh dari lingkungan buatan ke lingkungan luar. Tumbuhan hasil kultur jaringan dipindahkan dari botol kaca ke media tanam biasa seperti (tanah, arang, dan sekam) untuk tumbuh, Kemudian tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan perawatan tumbuhan biasa.

Tujuan utama kultur jaringan adalah memproduksi bibit secara massal dalam waktu singkat, Hal ini terutama  dilakukan pada tanaman-tanaman yang persentase perkecambahan bijinya rendah, Tanaman hibrida yang berasal dari tetua yang menunjukkan sifat male sterility, hibrida-hibrida yang unik, perbanyakan pohon elite dan/atau pohon untuk batang bawah dan tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif seperti kentang, pisang dan strawberry  juga diperbanyak secara kultur jaringan  Manfaat perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk perbanyakan vegetatif tanaman yang permintaannya tinggi tetapi pasokannya rendah, karena laju perbanyakan secara konvensional dianggap lambat, Di samping itu, perbanyakan tanaman secara kultur jaringan sangat bermanfaat untuk memperbanyak tanaman introduksi, tanaman klon unggul baru, dan tanaman bebas patogen yang perlu diperbanyak dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat.

baca juga : 7 jenis tanaman yang cocok disaat musim hujan (klik disini)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *