Dengan intensitas cahaya yang baik, kadar air yang cukup, kualitas tanah yang subur, umumnya tanaman bisa tumbuh secara alami. Namun, untuk perawatan intensif, tanaman juga membutuhkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, salah satunya pupuk organik.
a. Pupuk Organik
Pada umumnya, pupuk organik adalah salah satu jenis pupuk yang terbentuk dari materi alami makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pemanfaatannya untuk menutrisi tanah dan tumbuhan secara alami.
Menurut Peraturan Menteri Pertanian no. 2 tahun 2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah pasal 1 ayat 1, pupuk organik dijelaskan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa. Pupuk ini dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pemanfaatan pupuk organik yang lebih murah daripada pupuk kimia juga dapat menekan ongkos produksi dari sisi petani.
b. Jenis-Jenis Pupuk Organik
Dalam bidang pertanian, ada beberapa jenis pupuk organik yang umum digunakan berikut ini.
- Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah salah satu jenis pupuk organik yang sering digunakan karena mudah didapatkan dan murah. Sumber pupuk ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. Pupuk kandang memiliki dua jenis berdasarkan suhu dan proses penguraian, yaitu pupuk dingin dan pupuk panas.
- Pupuk kompos
Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi. Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan bantuan mikroorganisme (jamur, bakteri, atau kapang) dan makroorganisme (cacing tanah).
- Humus
Humus adalah unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus diperlukan bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan, kayu, atau sampah rumah tangga. Humus dapat membantu meningkatkan kadar air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah.
- Pupuk organik cair
Selain berbentuk padat, pupuk organik pun dapat ditemukan dalam bentuk cair. Pupuk ini bisa terbuat dari urin ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya. Pupuk organik cair biasanya digunakan sebagai pelengkap dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan pada permukaan tanah dekat tanaman.
c. Manfaat Menggunakan Pupuk Organik
- Meningkatkan kualitas dan produktivitas tanah.
- Menjaga kesuburan dan kelembapan tanah.
- Mengaktifkan unsur hara pada tanah sebagai nutrisi baik untuk tumbuhan.
- Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.
- Menambah daya tahan dan daya serap air pada tanah.
- Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur.
- Mendukung perkembangan mikroorganisme yang membantu untuk meningkatkan aktivitas biologi tanah.
- Mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah ingkungan.
- Mengurangi intensitas penggunaan pupuk sintetis kimia dan pestisida.
- Menghindari ancaman kerusakan tanaman.
d. Cara Bikin Pupuk Organik di Rumah Mudah dan Hemat dengan FORMULA MSG 3
Peralatan : Drum dan pengaduk
- Bahan-bahan :
- 50gram laktobio msg 3
- 50 gram suplemen msg 3
- 5 kg kapur pertanian/dolomit
e. Cara Pembuatan
- Masukan 2.5 kg kapur ke dalam drum kapasitas 200 L dan rendam dengan air 200 L, tunggu sampai kapur mengendap
- Pisahkan endapan kapur dengan air hasil rendaman kapur tersebut.
- Masukan laktobio sebanyak 50 gram dan 50 gram suplemen ke air kapur
- Aduk sampai rata dan cairan Formula MSG 3 siap digunakan.
f. Membuat kompos dari kotoran ternak
- Kotoran ternak diratakan di atas tanah lapang dengan ketebalan 10cm
- Masukan cairan Formula MSG 3 ke gembor atau alat penyemprot lainnya
- Semprotkan atau siramkan cairan formulasi MSG 3 secara merat
- Jemur sekitar 2-3 jam sampai kering
- Apabila sudah kering, balik kotroran ternak dan semprot kembali
- Ulangi langkah 3-5 sampai media berubah warna dan bau hilang
- Apabila proses pembuatan dari pagi sampai sore matahari terik maka dalam satu hari kompos sudah jadi dan bisa di kemas dalam karung
g. Membuat kompos dari jerami padi
- Jerami yang akan dibuat kompos terlebih dahulu dibusukan dengan cara direndam air selama 2 minggu disawah atau untuk pakan ternak dan besok pagi menjadi kotoran kemudian bisa dibuat kompos sesuai dengan pembuatan kompos dari kotoran ternak.
- Jerami busuk tersebut diletakan di atas tanah lapang
- Semprot jerami dengan cairan Formula MSG 3 secara merata
- Jemur selama 2-3 jam (apabila hujan, tutup dengan terpal)
- Setelah kering, balik jerami tersebu kemudian semprot kembali dan diamkan sampai kering
- Ulangi langkah 2-4 sampai jerami berubah warna coklat.
h. Membuat kompos dari sampah organik
- Gunakan sampah organik
- Hancurkan sampah organik menggunakan alat penghancur
- Setelah halus, jemur sampah di tanah lapang dengan ketebalan 10 cm
- Semprot sampah dengan cairan Formula MSG 3 secara merata
- Jemur selama 2-3 jam (apabila hujan, tutup dengan terpal)
- Setelah kering, balik sampah tersebut kemudian semprot kembali dan diamkan sampai kering
- Ulangi langkah 2-4 sampai sampah organik berubah warna coklat.
BACA JUGA : Manfaat Pupuk Organik Cair (POC) (KLIK DISINI)