Kudis atau kurap dalam bahasa medisnya biasa disebut “scabies”. Penyakit ini bisa menyerang ternak akibat kebersihan ternak dan lingkungan peternakan kurang terjaga. Penyakit ini bukan hanya bisa menular ke sesama ternak tetapi juga dari ternak ke manusia (tergolong penyakit zoonosis).
Oleh karena itu, penyakit ini harus ditangani dengan langkah yang benar agar tidak menular ke kambing-kambing yang masih sehat. Penyebab kudis adalah tungau parasit Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut berukuran 0,2–0,5 mm. Kudis sering kali menyerang kambing yang jarang dimandikan, disikat, atau dalam keadaan-keadaan sangat kotor karena kurang terawat.
Beberapa bagian tubuh kambing bisa terserang seperti telinga, tumit, di sela paha serta bagian ambing. Kambing yang terserang kudis akan merasa gatal-gatal dan terlihat gelisah. Gejala yang terlihat di samping terjadinya penebalan kulit, bercak dan kerak juga kadang disertai kerontokan bulu. Kambing juga akan kehilangan bobot badan sehingga terlihat kurus.
Yang penting dilakukan bila ternak kambing itu sudah positif terserang peyakit kudis adalah memisahkannya dari kambing-kambing yang sehat agar penularan tak meluas. Selama masa perawatan, kambing harus mendapatkan pakan yang bergizi, lalu diobati.
Perawatan kambing yang terserang tungau dilakukan dengan mencukur bulu rambut sekitar luka. Borok-borok yang muncul harus dibersihkan dengan air hangat dan sabun. Setelah itu, ternak dimandikan dengan air yang sudah diberikan larutan bubuk Neguvon.
Setelah dimandikan, ternak dibiarkan di tempat terbuka agar dapat berjemur atau tubuhnya mengering karena terkena angin. Selanjutnya, pengobatan dilakukan secara teliti dengan mengolesi obat luka atau kudis Caviam di daerah kepala, telinga, dan sela-sela kaki. Pasalnya, pada bagian tersebut biasanya tungau penyebab kudis suka bersarang karena bagian tersebut tersembunyi. Pengobatan dapat diulangi kembali pada 14 hari kemudian.
Penyakit kudis bisa dicegah dengan menjaga kebersihan kandang dan kambing. Kandang harus disemprot dan dibersihkan dengan disinfektan.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan merawat ternak yang sehat terlebih dahulu. Setelah itu, Anda baru merawat ternak kambing yang sedang sakit. Peralatan yang digunakan untuk merawat ternak sakit harus segera dibersihkan agar tidak jadi media penyebar penyakit.
KONTEN MENARIK TENTANG DUNIA AGRIBISNIS (KLIK SINI)
BACA JUGA DISINI : Kementan Bantu Program Peternakan Kaltara (KLIK SINI)