Pertanian organik kini mulai dikenal luas masyarakat seiring dengan adanya tren hidup sehat. Banyak pelaku pertanian organik bermunculan seiring dengan pangsa pasar yang semakin terbuka. Tidak hanya karena bernilai ekonomis tinggi, pertanian organik penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian rusak terpapar bahan sintetik atau kimiawi seperti pestisida.
tanaman yang dikelola secara organik biasanya lebih tahan hama penyakit. Hal itu terkait dengan kesuburan tanaman yang tumbuh di tanah yang sehat.
Kalau tanah subur maka tanaman akan jauh lebih bagus tumbuhnya. Tanaman lebih akan tahan hama. Kalau tanah itu menjadi subur karena penambahan bahan organik, kita asumsikan tanaman di atasnya akan mendapat unsur hara yang lebih bagus.
Sebaliknya, jika tanah mengandung banyak bahan sintetik maka mikroorganisme dalam tanah tidak berkembang. Padahal mikroorganisme berfungsi penting menjaga keseimbangan ekosistem. “(Mikroorganisme) bisa sebagai biodekomporser. Ada juga yang sifatnya antagonis bisa mengendalikan penyakit, tetapi tak bisa berkembang karena penggunaan bahan kimia.
A. Bahaya Pestisida bagi Generasi Bangsa
- Menurut WHO (World Health Organization), selama beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan penyakit akibat keracunan zat kimia yang digunakan untuk pertanian (pestisida dan pupuk kimia). Produk pertanian yang memiliki residu bahan kimia beracun dapat memicu proses degradasi kronik, penuaan dini, dan penyakit degeneratif.
- Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Pestisida kimia bersifat polutan sehingga dapat menyebarkan radikal bebas yang mengakibatkan kerusakan organ tubuh, mutasi gen, dan gangguan susunan saraf pusat.
B. Bertanam secara Organik
- Budidaya tanaman secara organik merupakan salah satu solusi di tengah kecemasan masyarakat terhadap bahaya pestisida dan pencemaran lingkungan. Atas dasar kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan, pertanian organik muncul sebagai salah satu alternatif pertanian modern dengan mengandalkan bahan alami dan menghindari bahan sintetik. Melalui metode bertanam secara organik diharapkan dapat menghasilkan pangan yang sehat dan bebas residu pestisida, sekaligus tidak menyebabkan pencemaran pada lingkungan.
- Pangan sehat atau lebih dikenal dengan istilah pangan organik merupakan produk pertanian yang diproduksi dan ditumbuhkan dari bahan-bahan organik. Pangan organik dihasilkan dari sistem penanaman yang terbebas dari unsur-unsur kimia, baik pupuk kimia maupun pestisida kimia.
C. Manfaat Pangan Organik
- Pangan organik yang mengandung berbagai nutrisi penting cukup baik untuk mendukung sistem pencernaan, membantu sistem kekebalan tubuh, memenuhi nutrisi yang penting bagi otak, dan detoksifikasi hati. Pangan organik mengandung antioksidan yang cukup banyak memiliki rasa yang lezat, serta aman untuk bayi dan anak-anak.
- Selain itu, pangan organik secara tidak langsung dapat membantu membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk pada sel, membentuk regenerasi sel-sel baru, menjaga keseimbangan asam-basa, dan sebagai suplemen makanan atau vitamin.
- Kesehatan tubuh sangat tergantung pada makanan yang dikonsumsi. Dengan mengonsumsi makanan yang sehat, kondisi tubuh akan tetap sehat. Salah satu jenis makanan sehat adalah pangan yang dibudidayakan secara organik. Pangan yang dihasilkan melalui budidaya organik mengandung zat gizi tinggi dengan rasa yang lebih enak.
BACA JUGA : MENGENAL GANDUM PERTANIAN di dunia pertanian (KLIK DISINI)