MENGOLAH-LIMBAH-PERTANIAN

Pertanian menjadi salah satu sektor yang banyak dimanfaatkan sebagai mata pencarian oleh masyarakat Indonesia. Karena itu, akan cukup mudah untuk menemukan lahan pertanian di wilayah Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, limbah pertanian muncul dan menjadi salah satu permasalahan dalam bidang pertanian.

Jenis Limbah Pertanian

Limbah pertanian terbagi menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sumber, waktu, dan wujudnya. Berikut adalah penjelasannya.

  • Limbah Pertanian Berdasarkan Sumber Penghasilannya

Limbah pertanian berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi limbah tanaman pangan, limbah tanaman hortikultura, limbah tanaman perkebunan, limbah peternakan, dan limbah perkotaan.

  • Limbah Tanaman Pangan dan contohnya
  • Tanaman Pangan

Limbah tanaman pangan berasal dari hasil pengelolaan tanaman yang menjadi bahan pangan, seperti padi, jagung, ketela pohon, kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah. Limbah

  • Tanaman Hortikultura

Sayuran dan buah-buahan yang rusak atau tidak memenuhi kualitas penjualan akan menjadi limbah pertanian.

  • Limbah Tanaman Perkebunan dan contohnya

Limbah tanaman perkebunan berasal dari pengelolaan hasil perkebunan, seperti kelapa, kelapa sawit, teh, kopi, cengkeh, kakao, jambu mete, dan tebu.

  • Limbah Peternakan dan contohnya

Peternakan menjadi salah satu penghasil limbah yang paling besar dan terus mengalami peningkatan seiring dengan penambahan jumlah hewan ternak. Limbah peternakan berasal dari pengelolaan sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, domba, kambing, babi, dan unggas.

  • Limbah Organik Perkotaan

Jumlah limbah di perkotaan semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk. Limbah organik di perkotaan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik serta bahan pembuatan bioenergi.

  • Limbah Pertanian Berdasarkan Waktu penghasilannya

Limbah pertanian berdasarkan waktunya dibagi menjadi tiga, yaitu limbah prapanen, saat panen, limbah pascapanen.

  • Limbah Prapanen

Limbah prapanen merupakan limbah yang terkumpul sebelum atau saat hasil pertanian utama sedang diambil, seperti jamur, daun, batang, ranting tanaman, dan kotoran hewan.

  • Limbah Saat Panen

Limbah saat panen merupakan limbah yang dihasilkan saat musim panen, seperti jerami jagung, jerami padi, sorgum, pelepah pisang, daun pisang, dan jerami kacang tanah.

  • Limbah Pascapanen

Limbah pascapanen merupakan limbah yang terkumpul setelah proses panen, seperti kulit, darah, jeroan, tempurung kelapa, sabut kelapa, sekam kasar, dedak, meni, serta buah atau sayuran yang rusak.  Limbah industri pertanian juga menjadi bagian dari limbah pascapanen. Limbah ini berasal dari pabrik atau industri pengolahan hasil pertanian.

  • Limbah Pertanian Berdasarkan Wujudnya

Limbah pertanian berdasarkan wujudnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.

  • Pengelolaan Limbah Pertanian

Sebagai produk sisa atau produk buangan, limbah pertanian dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Namun, jika dikelola secara optimal, limbah pertanian akan memberikan manfaat besar. Berikut beberapa bentuk pengelolaan limbah pertanian.

  • Limbah Pertanian sebagai Pupuk Organik

Limbah pertanian yang berasal dari tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan, seperti jerami, singkong, batang dan tongkol jagung, sekam padi, gulma, batang pisang, sabut kelapa, dan kotoran hewan ternak dapat diolah menjadi pupuk kompos melalui proses pengomposan. Pengomposan merupakan pemanfaatan bahan organik melalui proses penguraian secara biologis.

Pencampuran limbah pertanian kering, seperti sisa tanaman, daun kering, dan sampah sapuan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pupuk kompos. Penggunaan pupuk kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kandungan bahan organik tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba dari penggunaan pupuk ini juga akan membantu pertumbuhan tanaman sehingga kualitasnya cenderung lebih baik daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia. Manfaat lain dari penggunaan pupuk kompos adalah menghemat biaya transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi limbah, memiliki nilai jual yang lebih tinggi, mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah, serta menambah pemanfaatan lahan karena berkurangnya penimbunan limbah. Jika kalian tertarik dan ingin memanfaatkan limbah organik bisa memakai aktivator FORMULA MSG 3, proses membuat kompos jadi lebih cepat sekitar 1-2 hari saja, dan juga lebih hemat waktu dan biaya dalam pengolahan kompos.

UNTUKMEMBELI PRODUK FORMULA MSG 3 (Bakteri Aktivator Pengomposan dari sampah dalam waktu 1-2 hari) (KLIK SINI)

BACA JUGA DISINI : Mengolah Kotoran Sapi menjadi Kompos (KLIK SINI)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *