Memahami perkembangn pertanian modern

Pertanian modern yaitu merupakan teknologi atau inovasi di bidang pertanian yang lebih maju, dari segi mesin, pengendalian hama penyakit sampai panen dan pasca panen. Hal yang membedakan pertanian modern dengan pertanian tradisional adalah perlakuan dan cara perawatan dalam proses budidayanya.

Pada dasarnya kita bisa melihat dari beberapa hal yang dapat di nilai dari pertanian modern. Faktor yang mendukung pertanian modern adalah Sumber Daya Manusia (SDM), benih berkualitas tinggi, hasil pertanian perikanan dan peternakan yang berkualitas, serta mekanisasi berteknologi tinggi.

Tujuan Pertanian Modern

a. Merupakan jalan menuju keberhasilan modernitas di Indonesia.

Jika hasil dari panen semakin banyak maka dianggap maju. Di Indonesia sendiri penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau yang menjadi sebuah proyek ambisius Orde Baru, untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern.Teknologi Pertanian Benih Unggul

b. Optimalisasi hasil pertanian

Konsep pertanian modern tidak hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, akan tetapi sudah lebih ke arah bagaiamana cara optimalisasi usaha tani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu. Yang sangat diperhatikan dari hasil panen adalah baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

c. Penggabungan konsep yang sudah ada

Peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan lebih efektif dan efisien sedang diusahakan. Dan saat ini Berkembangnya konsep pertanian yang digunakan adalah, dengan menggabungkan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Alat-alat pertanian modern

Secara garis besar, alat-alat pertanian modern terbagi menjadi tiga kategori. Pertama, alat pertanian yang digunakan sebelum bibit ditanam. Kedua, alat pertanian yang digunakan saat merawat bibit sedang tumbuh dan berkembang. Ketiga, alat pertanian yang digunakan saat memanen.

Alat yang digunakan menggemburkan tanah

1. Traktor

Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan pengolahan tanah bagi pertanian Indonesia. Mesin traktor ini memiliki dua ukuran, yaitu kecil dan besar. Berdasarkan rodanya, traktor memiliki 2 jenis, yaitu traktor dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah kering.

2. Rotavator

Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan pengolahan tanah pertama dan kedua. Untuk pengolahan tanah pertama berguna untuk memotong, mencacah, dan membolak-balikan tanah. Sementara itu, untuk pengolahan tanah kedua, alat ini digunakan untuk merapikan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu, dan memperbaiki tata air.

3. Bajak singkal

Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yang berfungsi untuk membolak-balikkan tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal, yaitu bajak singkal 1 arah dan bajak singkal 2 arah.

4. Garu sisir

Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah pengolahan menggunakan bajak singkal. Biasanya alat ini digunakan pada sawah saat dalam keadaan basah agar tanah yang dalam bentuk bongkahan dapat gembur.

5. Garu piring

Garu piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum tanam, yaitu untuk membersihkan rumput pada lahan tanam. Selain itu, digunakan juga saat pengolahan sesudah tanam, yaitu untuk menutupi benih yang telah disebar dengan tanah.

6. Bajak subsoil

Bajak subsoil biasanya digunakan untuk memecahkan tanah hingga kedalaman 20 hingga 36 inci untuk parit pada lahan tanam.

Alat yang digunakan untuk menanam dan perawatan

Secara tradisional, untuk lahan kecil para petani menanam dengan menggunakan tenaga manusia. Namun, untuk lahan yang luas, diperlukan sebuah mesin pertanian yang fungsinya untuk memasukkan benih ke tanah yang sudah digemburkan. Berikut beberapa mesin tanam yang telah dikenal.

  • Mesin tanam padi
  • Mesin tanam jagung
  • Mesin tanam kentang

Setelah menanam, langkah selanjutnya yakni merawat tanaman hingga siap panen, serta proses pemupukan dan pengairan. Untuk proses ini pun, terdapat beberapa mesin yang digunakan seperti:

  • Mesin penebar pupuk
  • Mesin penutup tanah
  • Mesin penyemprot air
  • Mesin irigasi

Alat yang digunakan untuk memanen

Bayangkan jika kita harus memanen lahan gandum yang luasnya berhektar-hektar dan harus selesai hari ini juga. Mustahil jika dilakukan dengan memakai tenaga manusia. Nah, berikut ini beberapa mesin panen yang lumrah digunakan.

  • Mesin pemanen padi
  • Mesin pemanen jagung
  • Mesin pemanen gandum
  • Mesin pemanen tebu
  • Mesin pemanen kentang
  • Mesin pemetik kapas

Contoh pengembangan pertanian modern

  • Hidroponik
  • Integrasi automasi pertanian
  • Pertanian holtikultura
  • UAV agriculture

Pertanian hidroponik

Hidroponik baru-baru ini banyak digunakan di Indonesia, konsep dasar dari hidroponik sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Hidroponik digunakan oleh para ilmuan untuk meneliti tanaman yang berdasar dari air, namun berbeda lagi jika dibicarakan untuk jaman sekarang, pertanian hidroponik yang tergolong modern itu sudah tidak asing lagi untuk saat ini. yaitu penggantian media tanam dari tanah menjadi air menghasilkan hasil tanaman yang sama dengan media tanah bahkan lebih baik lagi.

Integrasi automasi pertanian ( Smart Farming  )

Meski tergolong masih asing namun konsep ini sudah ada di indonesia yaitu penanaman sensor-sensor tertentu seperti sensor kelembaban suhu tanah sensor ph dan banyak lainya di lahan pertanian yang luas kemudian dilengkapi dengan wireless transmitter jarak jauh yang memancarkan sinyal ke arah stasiun utam untuk mendapat data atau langsung terhubung ke  mesin pompa air dan sejenisnya hal ini dapat menghemat banyak sekali waktu dan biaya

Pertanian modern holtikultura

Pengertian Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.

Hortikultura merupakan cabang dari ilmu agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman herbal (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.

Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi. Praktek pertanian hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maupun kesenangan pribadi.

UAV Agriculture

Dalam teknologi pertanian modern UAV ( Unmaned Aerial Vehicle ) melakukan peranan penting yaitu :

  • Inspeksi kesehatan tanaman
  • Sprayer cairan pestisida – herbisida

Inspeksi kesehatan tanaman

Inspeksi kesehatan tanaman bisa dilakukan dengan menggunakan drone/UAV secara otomatis dilakukan dengan tambahan kamera dengan lensa / sensor NDVI ( normalized difference vegetation index ) yang bekerja dengan cara  didasarkan pada premis bahwa tanaman hijau hidup menyerap energi matahari dan memancarkannya kembali sebagai energi near-infrared.  dengan adanya NDVI analytic ini akan membantu petani modern dalam mengalokasikan pupuk atau melakukan perencanaan lebih baik terutama untuk lahan yang luas

Sprayer cairan pestisida – herbisida

Akhir-akhir ini drone sprayer sangat diminati oleh persahaan sektor pertanian modern untuk mengoptimalkan hasil pertanian dengan efektifitas cost tinggi pasalnya drone sprayer mampu menggantikan tenaga manusia dalam melakukan pemupukan ( cairan) hingga perawatan tanaman dengan otomatis setiap drone sprayer dapat membawa beban hingga 15liter dalam sekali penerbangan dan mampu menyemprot 2 hektar dalam 10jam saja.

BACA JUGA : MENGENAL PERTANIAN DI INDONESIA (KLIK DISINI).

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *