Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terganggu. Hama bisa merusak tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan atau serangan hama bisa terjadi sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan. Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian.
Baca Juga :
Manfaat Pestisida Organik (klik disini)
Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia, ekologi, atau ekonomi. Pengendalian hama berumur setidaknya sama dengan pertanian, lantaran petani perlu mempertahankan tanamannya dari serangan hama. Untuk memaksimalkan hasil produksi, tanaman perlu dilindungi dari tanaman dan hewan pengganggu. Penyemprotan pestisida ke lahan pertanian merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam mengendalikan hama. Meski demikian, penggunaan pestisida diketahui memiliki dampak bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahanbahan alami. Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia. Pengendalian hama bisa dilakukan dengan menggunakan produk PESTINA MSG 3. PestiNa MSG 3 merupakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan nabati dan organik sehingga aman untuk lingkungan. Karna komposisinya adalah Neem oil, Ekstrak tanaman, Essential oil, dan ZPT alami. Dan memiliki kandungan Azadirachtin, Salanin, Meliantriol, Stironela, Nimbin & Nimbidin, Juvenil Hormone, antiviposisi & ovisidal, Eugenol, Minyak nabati, Minyak atsiri, Alkaloid, Alisin, Saponin, Flavonoid, ZPT alami, dan Emulsifer. Berikut Waktu dan cara penyemprotan menggunkakan pestina :
Waktu Penyemprotan :
- 1-2 minggu sekali atau saat terserang hama
- Lakukan penyemprotan pada daun, batang bagian bawah, dan media tanam.
Cara penggunaan pestisida organik MSG 3 :
- Kocok terlebih dahulu botol pestisida organik MSG 3
- – Pencegahan : 70 ml- 100 ml Pestisida organik MSG 3dicampur 14-16 liter air, digunakan untuk lahan seluas +/- 500 m2.
– Penanggulangan : 120 ml – 150 ml Pestisida organik MSG 3 dicampur 14-16 Lt air, digunakan untuk lahan seluas +/- 500 m2.
– Dosis umum : 2 – 3 liter / ha / musim tanam.
– Dosis khusus / intensif : 3 – 4 liter / ha / musim tanam.
– Untuk sterilisasi lahan : 500ml per tangki - Apabila pestisida organik MSG 3 belum tercampur secara merata maka tambahkan sedikit sabun cair. *Apabila sudah tercampur secara merata maka tidak perlu penambahan sabun cair
- Lakukan penyemprotan pada pagi hari (Sebelum pukul 08.00) atau sore hari (Setelah pukul 16.00)
SALAM ORGANIK!!!