Penyakit Ternak bisa disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen perkandangan yang kurang bagus, serangan agen infeksius virus, bakteri, parasit, jamur. Bahkan sekarang ini ditemukan penyakit pada sapi yang disebabkan oleh prion, yaitu sejenis molekul protein yang telah berubah susuan konfigurasinya. Beberapa jenis penyakit ternak diketahui dapat menular ke manusia.
Pencegahan terhadap serangan penyakit pada hewan adalah salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan. Faktor kebersihan, serta sanitasi kandang memegang peranan utama sebagai penghalau serangan penyakit. Pemberian berbagai pakan ternak dengan komposisi nutrisi yang bagus dan berimbang juga sangat diperlukan untuk menunjang kesehatan ternak. Vaksinasi juga bisa digunakan terhadap berbagai penyakit menular yang memiliki resiko tinggi, baik itu resiko terhadap hewan itu sendiri ataupun resiko menular kepada manusia.
A. Berikut beberapa jenis penyakit pada ternak:
- Anthrax atau Radang Limpa
disebabkan oleh Bacillus anthraxis. Tanda-tanda penyakit antara lain: demam yang tinggi, sulit bernafas dan defekasi (buang kotoran), kehilangan nafsu makan, pembengkakan di bawah kulit leher, dada, perut, dan rusuk, keluar darah dari mulut, hidung, dan dubur. Penyakit ini sangat berbahaya dan mudah menular kepada manusia yang dapat menimbulkan kematian mendadak. Sporanya tahan sampai 50 tahun di dalam tanah dan sering digunakan sebagai bahan pembuatan senjata biologis.
- Penyakit Mata Merah Muda.
Pink Eye penyakit mata akut yang menular pada sapi, domba atau kambing, biasanya bersifat epizootik dan kejadian dengan memerahnya konjungtiva dan kekeruhan mata. Penyakit ini tidak sampai menimbulkan kematian, akan tetapi dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi peternak, karena akan menyebabkan kebutaan, penurunan berat badan dan biaya pengobatan yang mahal. Mikrorganisme penyebab ditularkan lewat kontak antara ternak peka dengan ternak penderita atau oleh serangga yang bisa memindahkan organisme atau bisa juga lewat iritasi debu atau sumber-sumber lain yang dapat menyebabkan goresan atau luka mata.
- Mastitis
disebabkan oleh Streptococcus cocci dan Staphylococcus cocci. Tanda-tanda penyakit ini adalah ambing bengkak dan terasa panas bila diraba, udara susu yang dihasilkan encer atau menggumpal dan kadangkadang bercampur darah atau nanah, bulu kusam dan kasar, nafsu makan menurun, produksi turun bahkan dapat berhenti sama sekali.
- Cacingan
disebabkan oleh serangan cacing, di antaranya cacing hati (Faciola hepatica), cacing pita (Taenia saginata atau Taenia solium), Haemonchus contortus yang banyak menyerang domba. Tanda-tanda penyakit antara lain: nafsu makan menurun, perut buncit, lemah, pucat pada selaput lendir mata, dan mencret.
- Bloat atau Tympani atau Kembung Perut
disebabkan oleh penimbunan gas yang berlebihan di dalam rumen. Tanda-tanda penyakit ini adalah: Perut di sebelah kiri membesar (gembung),, nafas pendek-pendek dan cepat. Bila tidak cepat berkembang dan berlangsung berkelanjutan dapat menyebabkan kematian.
- Septichaemia epizootica (SE) atau Ngorok
disebabkan oleh Pasteurella multocida. Tanda-tanda penyakit ini antara lain: bengkak di bawah rahang dan di daerah tenggorokan, lidah bengkak dan menjulur ke luar, mulut menganga dan berbusa, sulit bernafas, dan yang paling khas adalah suara ngorok yang jelas terdengar. Penyakit ngorok sering menyerang ternak pada saat kondisi tubuh dalam keadaan lemah.
- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
disebabkan oleh virus. Tanda-tanda penyakit ini antara lain: Demam yang tinggi, nafsu makan yang hilang, terlihat pelepuhan pada gusi dan selaput lendir, salivasi tinggi (banyak mengeluarkan air liur), terdapat luka di antara kuku sehingga ternak sering terlihat pincang bahkan tidak dapat dijalankan sama sekali.
- Brucellosis
disebabkan oleh Brucella suis. Tanda-tanda penyakit ini antara lain: terjadi keguguran pada pertengahan kebuntingan, anak yang lahir biasanya mati atau lahir sangat lemah dan tidak berkembang normal, ambing dan alat kelamin kadang-kadang bengkak, kadang-kadang nafsu makan menurun dan demam ringan namun lebih sering tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut.
- Kudis atau Kudis
disebabkan oleh kutu atau tungau dan kebersihan ternak yang kurang memelihara. Tanda-tanda penyakit kudis adalah: nafsu makan turun, merasakan gatal-gatal mulai dari bagian kepala, bibir, dan bagian-bagian tubuh yang lain. Ternak yang terserang sering menggosok-gosokan badannya pada tiang atau dinding kandang. Pada daerah yang gatal muncul bercak-bercak merah, timbul bisul, akhirnya kulit menebal, bersisik, bulu rontok dan timbul keropeng-keropeng.
- BEF (Bovine epizooric fever, Demam Tiga Hari)
BEF hanya menyerang sapi dan kerbau dan tidak dapat menulari dan menimbulkan penyakit pada hewan lain. Sapi / kerbau yang terserang penyakit ini akan sembuh beberapa hari kemudian (2 – 3 hari). Angka kematian sangat kecil sekali tidak sampai 1% tetapi angka kesakitan tinggi. Dari segi produksi dan tenaga kerja cukup berarti karena hewan yag sedang berlaktasi turun produksi sususnya dan hewan tidak mampu bekerja selama 3 –5 hari. Demam Tiga Hari disebarkan oleh Cullicoides sp. (serangga penghisap darah) dan nyamuk. Cullicoides yang dapat membunuh penyakit mencapai jarak 2.000 Km. Ada dugaan penyebaran dapat terjadi melalui angin.
Demikian ulasan singkat tentang berbagai Jenis Penyakit Ternak Yang Sering Ditemukan. Pada kasus dilapangan terdapat banyak sekali penyakit lainnya yang mungkin dapat menyerang ternak. Penyebabnya bisa dari berbagai agen infeksius seperti yang disebutkan di atas, virus, bakteri dan prion atau malah penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor selain hal tersebut.
BACA JUGA : Mengenal Kerang Penghasil Mutiara (klik disini)