potensi-limbah-pertanian-sebagai-pupuk-organik

Pupuk organik bersifat bulky dengan kandungan hara makro dan mikro rendah sehingga perlu diberikan dalam jumlah banyak. Meskipun kandungan haranya rendah, penggunaan pupuk organik semakin meningkat seiring dengan maraknya pertanian organik. Jerami dan pupuk kandang merupakan sumber pupuk organik yang biasa dimanfaatkan petani. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik lebih sedikit daripada pupuk anorganik. Namun penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik dibandingkan dengan hanya penggunaan pupuk anorganik. Pupuk organik mampu meningkatkan kemampuan tanah mengikat air, meningkatkan daya tahan tanah terhadap erosi, memperbaiki biodiversitas dan kesehatan tanah, serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Selain itu, pupuk organik tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia

  • Pupuk organik mengandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman walaupun dalam jumlah yang kecil. Pengunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki struktur tanah juga secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas lahan.
  • Sumber bahan organik lokal yang ada di lapangan sebenarnya cukup banyak, namun belum termanfaatkan karena kurangnya pengetahuan petani. Suatu penelitian di Kampar, Riau, telah membuktikan banyaknya sumber bahan organik lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

A. Potensi Pupuk Organik dari Limbah Pertanian Tanaman Pangan

Potensi sumber daya pertanian tanaman pangan yang diusahakan petani di Kabupaten Kampar cukup besar. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah melalui intensifikasi dan penggunaan pupuk organik yang ditujukan untuk perbaikan kesuburan tanah.

Jerami tanaman pangan sebagian dimanfaatkan petani untuk pakan ternak dan sebagian lainnya dikembalikan ke tanah sebagai pupuk organik. Sebanyak 50% jerami dimanfaatkan petani sebagai pupuk, atau 40.930 ton jerami. Dapat diasumsikan kalau penyusutan jerami menjadi pupuk kompos 50% maka diperoleh kompos sebesar 20.465 ton dari limbah tanaman pangan.

  1. Peran Pupuk Organik
  • Pupuk organik diartikan sebagai partikel tanah yang bermuatan negatif sehingga dapat dikoagulasikan oleh kation dan partikel tanah untuk membentuk granula tanah. Pupuk organik memiliki peranan penting bagi tanah, yaitu dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi.
  • Penambahan pupuk organik ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, lapisan tanah sehingga memperbaiki keadaan aerasi, drainase, absorbsi panas, kemampuan daya serap tanah terhadap air, dan dapat mengendalikan erosi tanah. Pupuk organik membantu memperbaiki sifat fisik tanah, mikrobiologi tanah, dan kecukupan unsur hara tanah sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.
  • Kandungan hara yang terdapat dalam pupuk organik sangat bervariasi, bergantung pada bahan yang dikomposkan, cara pengomposan, dan cara penyimpanan. Kandungan hara yang terdapat pada beberapa jenis pupuk organik penambahan bahan organik merupakan suatu tindakan perbaikan lingkungan tumbuh tanaman, antara lain dapat meningkatkan efisiensi pupuk.
  • bahwa penggunaan kompos jerami sebanyak 5 t/ha selama empat musim tanam dapat menyumbang hara sebesar 170 kg K, 160 kg Mg, dan 200 kg menyatakan bahwa 80% kalium yang diserap tanaman berada pada jerami.
  • 1,7% dan unsur lainnya seperti N (0,5-0,8%), P (0,07-0,12%), dan S (0,05- 0,10%). Nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan hara yang diperlukan dalam meningkatkan produktivitas padi sawah. Di masa mendatang pemakaian pupuk organik akan terus meningkat sehingga perlu regulasi atau peraturan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi pupuk organik agar memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan tanaman tetap menjaga kelestarian lingkungan.
  • Penggunaan pupuk organik dapat dalam bentuk segar atau melalui pengomposan terlebih dahulu. Pemakaian pupuk organik segar memerlukan jumlah yang banyak, sulit dalam penempatanya, dan proses dekomposisi memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk tujuan konservasi tanah dan air, jerami yang digunakan sebagai mulsa penutup tanah. Pupuk organik merupakan sumber nitrogen tanah, dan berperan penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah, dan lingkungan.
  • Di dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh organisme menjadi humus atau bahan organik tanah. Bahan organik tanah berfungsi sebagai pengikat butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh terhadap porositas, penyimpanan dan penyediaan air, serta aerasi dan temperatur tanah.
  • Bahan organik tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman karena perbandingan C/N yang masih relatif tinggi. Tanaman dapat memanfaatkan bahan organik yang mempunyai rasio C/N mendekati C/N tanah yang nilainya berkisar antara 10-12. Limbah jerami padi termasuk bahan organik yang mempunyai rasio C/N tinggi (50-70).
  • Bahan yang mempunyai rasio C/ N tinggi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap perubahan sifat fisik tanah dibandingkan dengan kompos yang telah terdekomposisi. Pengunaan bahan organik dengan rasio C/N tinggi menyebabkan aktivitas biologi mikroorganisme akan berkurang sehingga proses dekomposisi bahan kompos memerlukan waktu lebih lama. Selain dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro, pupuk organik berperan penting dalam meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan bereaksi dengan ion logam dalam membentuk senyawa kompleks

BACA JUGA : ABALON SALAH SATU KERANG TERMAHAL (KLIK DISINI)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *