Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum), merupakan ikan introduksi yang berasal dari wilayah Amazon negara bagian Amerika Serikat. Di negara asalnya ikan ini telah dibudidayakan secara luas karena mempunyai keunggulan seperti pertumbuhannya cepat, nafsu makan yang baik dan relatif tahan terhadap penyakit. keunggulan yang lain, merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias.

Saat ini semakin banyak restoran yang berkembang di indonesia maka semakin banyak pula permintaan dari ikan bawal itu sendiri. kemudian keuntungan untuk Para pembudidaya ikan bawal јugа tak membutuhkan waktu lama untuk menikmati keuntungan. Hal inilah yang menjadikan prospek usaha budidaya ikan bawal air tawar cukup potensial jika terus dikembangkan.

Ikan bawal air tawar memang tidak sepopuler ikan mas atau gurami. Namun, banyak warung makan kaki lima dan restoran yang banyak menyajikan menu ikan bawal air tawar. Berikut informasi budidaya ikan bawal air tawar yang benar.

1. Memilih induk

Tahap awal untuk memulai budidaya ikan bawal air tawar adalah memilih indukan yang sudah siap dikawinkan akan memperlihatkan tanda-tandanya sehingga bisa dipilih untuk siap dipijahkan.

2. Pemijahan Di Kolam

Setelah memilih indukan yang sesuai, tahap selanjutnya adalah pemijahan ikan bawal air tawar yang biasanya dilakukan dengan sistem induce breeding. Dengan sistem ini pemijahan dilakukan dengan rangsangan hormon ovaprim. Biasanya kolam untuk pemijahan berbentuk persegi atau persegi panjang, karena dengan bentuk kolam tersebut akan lebih menjamin sirkulasi air dan mempermudah penangkapan. Kolam diharuskan memiliki pasokan air dari salurannya langsung, untuk menghindari kontaminasi penyakit dari ikan yang terinfeksi. Selain itu, disarankan agar kolam memiliki pintu pembuangan yang sempurna untuk memudahkan pengeringan air dalam waktu cepat

Baca juga :
Budidaya Caisim Organik (Klik disini)

3. Penetasan Telur

Penetasan telur bawal dapat dilakukan di corong atau akuarium. Namun, para peternak lebih memilih menggunakan akuarium karena jumlah telur yang ditetaskan bisa lebih banyak. Corong penetasan berdiameter 40—60 cm dan tinggi 50 cm. Setiap induk betina berbobot 4 kg membutuhkan 15—20 corong penetasan.

Sebuah corong penetasan dapat dipakai untuk menetaskan 5.000—10.000 butir telur. Sementara itu, untuk akuarium berukuran 80 cm × 40 cm × 40 cm dapat menetaskan telur sebanyak 22.000—30.000 butir. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencuci bersih, lalu mengeringkan corong/akuarium penetasan. Wadah penetasan dihubungkan dengan selang, lalu diisi air dengan ketinggian 30—40 cm. Tambahkan antijamur berupa Emolin atau Blitz Ich sebanyak 0,05 cc/liter air. Setiap wadah ditambahkan aerasi 1—3 titik sebagai suplai oksigen telur dan larva. Setelah akuarium siap, telur siap dimasukkan. Telur ikan bawal akan menetas setelah 18—24 jam pada suhu 25—30 derajat Celsius. Suhu selalu diusahakan berada pada kisaran tersebut sehingga derajat penetasan bisa lebih dari 80%. Untuk membuat suhu stabil, dapat digunakan water heater atau kompor listrik/gas yang diletakkan di dalam hatchery. Larva berumur 2—3 hari belum membutuhkan pakan tambahan karena masih mengandung kuning telur (yolk sack). Setelah itu, larva diberi pakan artemia sampai berumur 7—14 hari.

4. Perawatan Benih

Perawatan benih bisa dilakukan di kolam yang sudah dipupuk 5—7 hari sebelumnya. Pupuk yang digunakan biasanya kotoran ayam sebanyak 0,5—1,5 kg/m2. Setelah itu, kolam diisi air agar tumbuh pakan alami yang dibutuhkan oleh burayak. Pupuk buatan yang digunakan, yaitu TSP dosis 10—15 g/m2 untuk melipatgandakan produktivitas kolam. Pemasukan air dilakukan secara bertahap. Pertama, air dimasukkan untuk menguraikan pupuk organik. Selanjutnya, air dinaikkan hingga 40—45 cm, lalu dibiarkan tergenang dan disinari matahari sampai 4—6 hari. Setelah 7 hari pemupukan, benih dapat dimasukkan. Kepadatan benih yang ditebar antara 75—100 ekor/m2.

5. Pendederan

Pendederan dilakukan di kolam yang sudah dipersiapkan sama seperti sebelumnya. Selama 21 hari pendederan, akan menghasilkan benih ukuran 4 inci (25 g) yang bisa dijual sebagai ikan hias atau benih untuk dibesarkan. Padat penebaran benih antara 40—60 ekor/m2.

6. Pembesaran

Pembesaran bawal air tawar dilakukan di kolam yang memiliki pintu pemasukan dan pembuangan air tersendiri. Kolam boleh dipupuk terlebih dahulu atau tidak. Agar diperoleh hasil yang optimal, ikan bawal air tawar diberikan pakan tambahan. Pakan tambahan yang dibutuhkan berupa dedaunan lunak, seperti talas atau tanaman air seperti mata lele. Untuk ikan bawal air tawar, pakan tambahan tidak perlu harus pelet yang harganya mahal, tetapi bisa menggunakan dedak halus dan sampah pasar. Sampah berupa sayur-sayuran hasil sortiran pedagang di pasar yang belum tercampur dengan sampah anorganik sangat disukai oleh ikan bawal air tawar. Kepadatan penebaran di kolam pembesaran 25—50 ekor/m2 dengan masa pemeliharaan 2—3 bulan dan dapat dipanen ikan berukuran 125—150 g/ekor. Untuk ikan yang akan dipanen berumur 4—5 bulan dapat dipanen berukuran 400—500 g/ekor.

Image Source : Google

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *