Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini. Ya, jagung adalah salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang seringkali menjadi pengganti nasi dari padi ataupun roti dari gandum. Posturnya yang lucu, dengan bulir-bulir berwarna kuning, sejalan dengan rasanya yang enak dan manis.
Karena sangat cocok ditanam pada iklim yang panas, maka jagung menjadi pilihan yang tepat bagi para petani untuk membudidayakannya di musim kemarau, khususnya pada bulan April hingga September. Meskipun begitu, kondisi tanah yang terlalu kering juga dapat membuat tanaman mati, karena itu tetap dibutuhkan perawatan yang maksimal agar jagung berkembang sebagaimana mestinya. Jagung membutuhkan penyinaran penuh dari matahari dengan kecukupan air yang sedang, tidak kurang dan tidak lebih. Sistem irigasi perlu diperhatikan dengan seksama karena jagung memiliki fase kritis yang juga membutuhkan air, seperti masa perkecambahan, masa pembungaan, dan masa pembijian.
Tips Menanam Jagung di Musim Kemarau
Menanam jagung tidaklah sulit, apalagi jika dilakukan di musim kemarau. Di saat jenis tanaman lain seperti padi tumbuh di cuaca yang panas, maka akan memperbesar peluang akan layu dan mati, sedangkan jagung justru akan tumbuh dengan optimal. Untuk itu, sebisa mungkin jangan lakukan di musim hujan karena jagung tidak cocok dengan kondisi tersebut. Curah hujan yang dibutuhkan hanya sekitar 100 hingga 200 mm per bulannya, dan apabila memang tidak pernah turun hujan, maka dibutuhkan pengairan yang rutin secara efektif dan secukupnya saja. Brikut ini tips menanam jagung di musim kemarau yang bisa kita jadikan acuan dan referensi :
1. Menyiapkan Lahan
Lahan harus memenuhi beberapa kriteria berikut, walaupun jagung dapat tumbuh di berbagai macam kondisi tanah:
A. Lahan yang akan digunakan memiliki kondisi tanah yang baik. Tanah yang kering dan berpasir pun masih bisa ditanami asalkan tidak benar-benar tandus dan sudah tidak ada tanaman yang ditumbuhi lagi.
B. Bagaimanapun, perkembangan akan membutuhkan unsur hara dan resapan air yang cukup. Tanah yang gembur dan subur tetap menjadi pilihan terbaik untuk menanamnya.
C. Siapkan di posisi yang dapat terpapar matahari secara langsung dalam intensitas yang besar.
D. Bersihkan area di sekitar lubang.
E. Gali tanah kurang lebih hingga sedalam 25-30 cm. Apabila ingin membuat beberapa lubang, maka antara lubang yang satu dengan lainnya harus diberi jarak kurang lebih 25 cm juga.
F. Apabila lahan tanah terlalu asam yakni memiliki pH di bawah 5, sebaiknya lakukan pengapuran dolomit sebanyak 1 ton/ha untuk menetralkan.
G. Istirahatkan lubang dan juga campuran pupuk dengan tanah tersebut kurang lebih selama 1-2 minggu, untuk menggemburkan dan mematikan hama atas paparan sinar matahari langsung.
H. Buat drainase sekitar 4 meter jauhnya dari lahan untuk mencegah ada air yang menggenang.
2. Menyiapkan Benih yang Berkualitas
Benih yang dipilih haruslah yang berkualitas karena akan menentukan sifat keturunan nantinya. Perhatikan bahwa jagung memiliki berbagai macam varietas sehingga jangan dicampur ketika menanamnya. Pilih benih dari tongkol yang besar dan sehat serta tertutup biji secara penuh dan lurus. Anda dapat membeli benih yang dijual di toko pertanian terdekat apabila kebingungan saat memilih sendiri. Penanaman jangan dilakukan secara langsung setelah lubang digali karena belum optimum. Kriteria benih adalah:
Benih harus bersih, sehat, tidak cacat, dan aman dari segala macam hama penyakit seperti ulat, tungau, kutu, larva, wereng, dan sebagainya.
Untuk 1 lubang tanam, Anda dapat menaburnya sebanyak 1-2 biji sehingga siapkan jumlah yang Anda butuhkan.
3. Penanaman
Penanaman harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.
Semaikan benih dengan jumlah yang sesuai.
Dosis pemupukan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pupuk yang digunakan sebaiknya berupa pupuk nitrogen, fosfat, dan kalium, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara karena pada lahan kering biasanya komposisinya di dalam tanah lebih sedikit. Selain itu, penggunaan pupuk ini juga baik untuk memberikan hasil produksi yang maksimal.
Tutup lubang tanam dengan cara memadatkan serapi mungkin. Hal ini ditujukan agar perakaran dan pertumbuhan ke depannya kuat walaupun tanaman jagung memang tidak besar, tapi tetap dibuat rapi agar mudah dalam pengontrolan.
Baca juga :
Tanaman Yang Cocok Ditanam Pada Musim Kemarau (klik disini)
4. Perawatan
Perawatan terdiri dari beberapa cara. Cara yang harus dilakukan secara rutin adalah penyulaman, dan pemberantasan hama dengan cara penyiangan, pemangkasan, ataupun menggunakan pestisida. Pengairan dan pemupukan juga dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai.
Penyiraman dilakukan secukupnya saja, apabila pada musim kemarau benar-benar panas, siram sekali dalam sehari dengan porsi yang tidak terlalu banyak. Apabila turun hujan, maka tidak masalah apabila rutinitas pengairan dikurangi.
Pemupukan susulan dilakukan setelah 2 bulan dari masa tanam pertama.
Anda harus melakukan penyulaman apabila ada bagian tanaman yang sudah layu atau mati agar tidak merambat pada bagian yang lain. Anda juga dapat melihat cara merawat tanaman yang hampir mati.
Pemberantasan hama menjadi tahap yang paling penting agar tanaman tumbuh dengan optimal, dimana terdiri dari penyiangan, pemangkasan, dan menggunakan pestisida. Penyiangan dan pemangkasan hendaknya dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selain mencegah hama, tujuan melakukan penyiangan untuk mencegah tumbuhan atau rerumputan liar tumbuh di sekitar area penanaman yang bisa saja mengganggu pertumbuhan. Pemangkasan ditujukan untuk memudahkan pemilik untuk melakukan pengontrolan apalagi jika tempatnya terbatas. Kemudian, penggunaan pestisida juga harus disesuaikan dengan porsinya karena bahan kimia dapat mencemari. Sebagai alternatif Anda juga dapat memelihara hewan yang dapat memburu hama atau mempelajari cara mengatasi hama tanaman dengan pestisida alami.
5. Masa Panen
Masa panen jagung pertama kali tergantung kepada varietas benih sehingga sangat bervariasi. Ada yang sudah panen setelah 2 bulan terhitung dari masa tanam, ada juga yang hingga 5 bulan. Selain varietas, faktor-faktor lingkungan itu sendiri dan tata cara perawatan dari petani juga menjadi penentu cepat atau lambatnya masa tanam.
Dari penjelasan diatas tentunya hal yang paling penting dan paling utama adalah ketersediaan air agar tanaman tetap mendapatkan asupan air yang cukup sekarang ada Super Absorbent Polymer / AGRIGEL msg 3, dimana agrigel sendiri berguna untuk menghemat penggunaan air pada tanaman sehingga walaupn musim kemarau tanaman tetap mendapatkan asupan air yang cukup,
Berikut ini penjelasan singkat tentang Agrigel MSG 3:
AgriGel merupakan produk dengan bahan baku dari Super Absorbent Polymer (SAP) / Hidrogel yang merupakan polymer yg bisa menyerap &mempertahankan kadar air dalamm tanah, digunakan pada lahan pertanian dan perkebunan sebagai cadangan & nutrisi tanaman. Agrigel tidak larut dalam air tetapi AgriGel hanya menyerap serta akan melepaskan air & nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman,maka degan pemakaian AgriGel tanaman akan selalu mempunyai persediaan air & nutrisi setiap saat, karena Agrigel berfungsi menyerap air dan melepaskannya.
Keuntungan Menggunakan Agrigel MSG 3
Hemat penggunaan air
AgriGel dapat menyerap air dengan cepat dan di pertahankan dalam jumlah besar. Dapat menghemat penggunaan air 50-70 %. Selain itu dapat mengurangi frekuensi penyiraman karena, AgriGel dapat bertahan lama dalam tanah dan dapat melepaskan air ketika dibutuhkan tanaman.
Peningkatan struktur tanah
Memperbaiki lingkungan tanah dengan membentuk butiran dan struktur berpori di sekitar zona akar, Sehingga membuat akar dapat bekerja secara optimal.
Meningkatkan hasil tanaman
Dapat meningkatkan proses perkecambahan dan hasil tanaman. Dengan terjaganya kualitas nutrisi dalam tanah maka akan berdampak pada meningkatnya hasil tanaman.
Menghemat penggunaan pupuk
Agrigel Bekerja seperti tangki penampung, sehingga dapat menyerap sebagian pupuk, melepaskannya pada saat tanaman membutuhkan. Agrigel dapat mengurangi kehilangan pupuk sehingga pupuk yang diberikan pada tanaman dapat terserap maksimal oleh tanaman.
Aman dan ramah lingkungan
Secara alami agrigel dapat terdegradasi menjadi nitrogen amonia, air, dan kalium. Tidak beracun dan ramah serta aman untuk lingkungan.
Demikian lah penjelasan mengenai tips menanam padi pada musim kemarau, semoga bermanfaat untuk kita semua..