Zat Pengatur Tumbuh

Pengertian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) MSG 3

ZPT merupakan kepanjangan dari zat pengatur tumbuh dan memiliki istilah asing yaitu PGR (Plant Growth Regulator). ZPT mengandung hormon, secara alami terdapat pada bagian tumbuhan baik pada akar, daun batang , maupun buah. Pemberian ZPT pada tanaman berpengaruh nyata untuk memacu, menghambat atau merubah pertumbuhan, perkembangan dan pergerakan tanaman.
Pada jaman dahulu hormon hanya dihasilkan oleh tanaman saja namun dengan berkembangnya jaman maka hormon tersebut dibuat oleh manusia dan dikenal dengan ZPT kinetik. ZPT yang diproduksi oleh MSG 3 terdiri dari Auksin, Sitokinin dan Giberelin, dari masing-masing ZPT tersebut memiliki fungsi berbeda-beda, oleh karenanya penggunaanya harus tepat untuk tumbuhan.

Zat Pengatur Tumbuh Produksi MSG 3 :

1. Zat Pengatur Tumbuh Auksin

Auksin adalah hormon tanaman yang berasal dari asam amino triptofan. Auksin mungkin salah satu dari banyak molekul, tetapi semua molekul auksin terlibat dalam semacam regulasi seluler. Molekul auksin adalah salah satu dari lima jenis utama hormon tumbuhan. Kelompok utama lainnya adalah giberelin, sitokinin, etilena, dan asam absisat. Auksin adalah yang pertama dari kelompok-kelompok ini yang diidentifikasi, dan secara kimia terisolasi pada tahun 1930-an.

Auksin yang paling luas adalah asam indol asetat, atau hanya IAA. IAA adalah auksin yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan tanaman. Dalam mempelajari molekul auksin, ilmuwan telah mampu menciptakan struktur serupa, yang disebut regulator pertumbuhan sintetis. Auksin “palsu” juga merangsang pertumbuhan tanaman dan telah digunakan dalam banyak aplikasi pertanian dan komersial.

Hormon Auksin berfungsi:
  1. Mempercepat pertumbuhan akar dan batang
  2. Membantu proses pembelahan sel
  3. Mepercepat proses perkecambahan
  4. Menghambat kerontokan buah
  5. Merangsang kambium dan pembentukan jaringan
  6. Mempercepat proses pematangan buah
  7. Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit

Auksin mempengaruhi banyak proses seluler yang berbeda. Pada tingkat molekul, molekul auksin dapat mempengaruhi aliran sitoplasma, pergerakan cairan dalam sel, dan bahkan aktivitas berbagai enzim. Ini memberi auksin kontrol langsung atas pertumbuhan, perkembangan, dan proliferasi sel-sel individual di dalam tanaman. Gradasi auksin secara langsung mempengaruhi proses seperti inisiasi bunga, perkembangan buah, dan bahkan umbi dan pembentukan ubi. Bahkan setiap hari, kadar auksin mempengaruhi proses seperti fototropisme, yang memungkinkan tanaman untuk mengikuti matahari dan mendapatkan energi paling banyak. Auksin mengontrol proses ini dengan berkonsentrasi di sisi tanaman jauh dari matahari. Ini menyebabkan perubahan sel, yang membelokkan tanaman ke arah cahaya.

2. Zat Pengatur Tumbuh Sitokinin

Hormon Sitokinin merupakan hormon yang juga diproduksi oleh tumbuhan. Sama seperti auksin dan giberelin, hormon ini pun mempunyai pengaruh besar terhadap proses dan laju pertumbuhan tanaman. Pengaruh apa yang diberikan sitokinin tersebut? Bagaimana cara kerja sitokinin dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman? Berikut merupakan penjelasan mengenai hormon sitokinin pada tumbuhan mulai dari sejarah penemuannya hingga fungsi-fungsinya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 

Sejarah Penemuan Hormon Sitokinin

Sitokinin pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an. Sitokinin ditemukan pada buah kelapa yang belum matang. Penelitian yang dilakukan oleh Johannes van Overbeek ini mendapatkan informasi bahwa embrio tumbuhan tumbuh lebih cepat jika ditambahkan air kelapa serta informasi bahwa sitokinin ini berperan dalam memicu pembelahan sitoplasma (sitokinensis). Tahun 1950-an dilakukan pengamatan terhadap empulur tembakau atau floem akar wortel yang meliputi pengamatan pembelahan sel kalus. Dari pengamatan tersebut diperoleh suatu zat yang diidentifikasi sebagai 6-furfurilamino purin dan dikenal sebagai kinetin. Pada tumbuhan tingkat tinggi, sitokinin dipisahkan pada endosperm yang seperti susu pada biji jagung muda di tahun 1964 dan diberi nama zeatin. Secara alami, terdapat kinin sebagai konjugasi gula dan ion fosfat. 

Jenis-jenis Hormon Sitokinin

Sitokinin alami dihasilkan oleh jaringan yang masih tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang dihasilkan di akar diangkut ke bagian atas tumbuhan yang masih muda melalui xilem. Sitokinin terbagi dua yaitu:

1. Tipe adenin. Tipe adenin ini diproduksi pada bagian perakaran, jaringan kambium dan bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah. Misalnya kinetin, zeatin dan BAP (Benzyl Amino Purin) 

2. Tipe fenilurea. Tipe ini biasanya tidak dibentuk oleh tumbuhan. Misalnya difeniluera, tidiazuron (TDZ) 

Fungsi Hormon Sitokinin

Kinerja sitokinin selalu dibantu dengan auksin. Jika hanya ada sitokinin tanpa auksin maka tidak dapat terjadi perangsangan terhadap proses pembelahan sel. Namun jika sitokinin bekerja bersama auksin maka akan merangsang terjadinya pembelahan dan diferensiasi sel. Selain itu fungsi hormon sitokinin juga berpengaruh terhadap, pembelahan sel hormon sitokinin terdapat pada sel-sel yang sedang aktif membelah dalam jumlah yang besar. Pada beberapa tumbuhan, sitokinin dapat meningkatkan pembukaan stomata. Menghambat proses penuaan pada daun. Pertumbuhan kuncup lateral sehingga menurunkan dominasi pucuk apikal. Memacu membukanya stomata pada beberapa jenis tumbuhan. Mempengaruhi morfogenesis pada teknik kultur jaringan. Mempengaruhi perkembangan kloroplas. Pemberian sitokinin dapat memicu peningkatan kadar klorofil, mampu meningkatkan konversi etioplast ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil.

Baca juga :
Pestisida organik untuk tanaman (klik disini)
Pembuatan kompos dengan formula MSG 3 (klik disini)

3. Zat Pengatur Tumbuh Giberelin

Giberelin atau Asam Giberelat (GA), merupakan suatu hormon yang mampu merangsang pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari Gibberella Fujikuroi atau Fusarium moniliforme , aplikasi yang dapat memicu munculnya pertumbuhan bunga dan pembungaan secara bersamaan (Seperti GA3 yang  tergolong di hormon perangsang pertumbuhan golongan gas.

Selain itu hormon giberelin merupakan salah satu hormon yang sangat berperan pening dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Seringkali hormone giberelin di berikan pada tanaman yang tergolong kerdil. Didalam hormon tersebut harus memenuhi persyaratan tersendiri yaitu senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman sendiri, harus dapat ditranslokasikan, tempat sintesis dan kerja berbeda dan mampu aktif dalam konsentrasi yang rendah.

Fungsi Hormon Giberelin

Hormon giberelin memiliki beberapa fungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Berikut mengenai beberapa fungsi dari hormon giberelin :

1. Pemanjangan batang

Pada batang hormon giberelin merangsang pemanjangan sel dan pembelahan sel batang. Selain hormon giberelin yang berperan alam pemanjangan batang ini terdapat hormon lain yaitu hormon auksin. Pada pemberian giberelin ini dapat diberikan pada tanaman yang kerdil, yang akan memacu tanaman yang kerdil utuk tumbuh. Ketika giberelin diberikan maka tumbuhan beralih ke pertumbuhan organ reproduktif dan terjadi lonjakan giberelin yang akan memacu pertambahan batang lebih cepat.

2. Pembentukan buah tanpa biji

Saat melakukan  penyemprotan hormon giberelin pada  tanaman yang berkembang menyebabkan biji tidak tumbuh. Salah satu hormon yang akan membuat buah tanpa biji ini yaitu hormon giberelin , hal ini sudah di aplikasikan pada buah tertentu misalnya anggur. Hal ini sering disebut dengan partenokarpi dimana pertenokarpi yaitu pembentukan buah tanpa biji. Selain untuk menghambat pertumbuhan biji hormon giberelin juga mampu merangsang produksi buah yang lebih banyak serta mampu mempertahankan kondisi buah dari pembusukan setelah buah tersebut dipanen.

3. Pembungaan atau perkembangbiakan

Salah satu fungsi giberelin pada bunga yaitu mampu merangsang proses pembungaan pada tanaman berbunga. Saat kondisi lingkungan yang tidak stabil biasanya cenderung membuat batang pada tumbuhan tidak beruas panjang yang mengakibatkan bunga tidak tumbuh. Giberelin sangat berperan paa kondisi tersebut , dimana saat diberikan hormon giberelin ini maka akan memicu pertumbuhan batang lebih panjang yang nantinya akan digunakan untuk pertumbuhan bunga.

4. Perkecambahan

Giberelin diprcaya dapat mematahkan dormansi pada biji . Hormon giberelin ini merangsang biji untuk berkecambah yang ditandai dengan munculnya koleoptil pada biji, radikula (bakal akar) dan plumula( bakal batang serta daun). Unuk mendukung proses perkecambahan dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus oleh tumbuhan seperti faktor cahaya dan suhu.

5. Pertumbuhan buah

Salah satu fungsi hormon pada giberelin yaitu merangsang pertumbuhan buah . Untuk merangsang pertumbuhan buah ini tidak hanya pengaruh hormon giberelin melainkan pengaruh dari hormon auksin. Perbedaan kualitas dan ukuran buah pada tanaman yang diberi hormon dan tidak , sangat signifikan. Biasanya tanaman yang diberi hormon giberelin cenderung lebih besar dan terhindar dari penyakit.

  • Mampu memecah senyawa amilum untuk menghasilkan senyawa glukosa
  • Meninggikan tumbuhan kerdil menjadi tumbuhan normal

Dari penjelasan diatas, bisa diketahui bahwa  Peranan Zat Pengatur Tubuh begitu penting bagi tanaman. Untuk itu kami menyediakan produk ZPT diatas.

Untuk informasi pemesanan bisa hubungi :
0822 9900 3499(WA)
(0283) 4511393 (Telp Kantor)
Facebook : Maulana Says Green 3
Youtube : Maulana Says Green 3
Instagram : agribisnis_msg3
Twitter : @agribisnis_msg3
Email : agribisnismsg3@gmail.com
Website : msg3organic.co.id/

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *